ITS News

Rabu, 13 Agustus 2025
12 Juli 2012, 10:07

Pahamkan Kebutuhan Energi, Adakan SNPs

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Konsep dan implementasi teknologi kebumian menjadi perhatian utama dalam SNPs kali ini. Perguruan tinggi diharapkan mampu berkontribusi dalam pengolahan sumber daya mineral di Indonesia. Demikian pula ITS, diharapkan mampu menggagas perkembangan teknologi kebumian, khususnya di Surabaya.

”Industri tidak bisa lepas dari perguruan tinggi,” ujar Ahmad Yuniarto, chairman Schlumberger, salah satu pembicara pada SNPs XII. Yuniarto juga menjelaskan pentingnya prinsip sustainable (berkelanjutan, red) energy dan energy security yang harus diterapkan di Indonesia.

Eksplorasi sumber daya alam sebagai penyedia energi minyak bumi dan gas alam diperlukan untuk mewujudkan energy sustainability. Di sinilah peran perguruan tinggi untuk dapat memadukan ide dan teknologi sehingga tetap mempertahankan ketersediaan sumber energi dalam negeri. Hal ini juga untuk menghindari adanya peluang terjadinya resiko.

”Perlu adanya pengelolaan energi yang strategis,” tambah Yuniarto. Menurutnya, bahan bakar migas yang belum tergantikan hingga saat ini adalah wujud nyata pengelolaan yang strategis tersebut. Ini adalah perwujudan energy security yang berbasis pada asas kebermanfaatan.

Lebih jauh, Yuniarto menjelaskan mengenai pentingnya perguruan tinggi sebagai inkubator ilmu pengetahuan, termasuk ilmu kebumian. Data menyebutkan bahwa kebutuhan industri akan tenaga profesional perguruan tinggi meningkat tajam. ”Schlumberger misalnya, merekrut 3.000 karyawan baru setiap tahunnya,” tandas Yuniarto.

Saat ini diperlukan accelerated people development. Artinya, orang-orang yang bukan hanya siap dilatih, tapi siap dipercepat perkembangan kompetensinya. Hal itu demi meningkatkan ketahanan dan pembangunan nasional.

Seminar ini sekaligus untuk menyambut program studi baru, Teknik Geofisika di Fakultas Teknologi Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITS. Sementara itu, Teguh Hariyanto, ketua panitia, menaruh harapan positif pada program studi baru tersebut. ”Kemunculan Teknik Geofisika harus mampu menjadi awal pengembangan Teknik Kebumian di ITS,” tutupnya. (ken/nir)

Berita Terkait