ITS News

Rabu, 07 Mei 2025
26 September 2012, 11:09

Sains dan Islam Itu Selaras

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kuantum, nama kajian tersebut. Tidak lain merupakan singkatan dari Kajian untuk Umum. Ruangan J 102 Jurusan Fisika sebagai tempat berlangsungnya acara pun penuh sesak oleh peserta yang terlihat antusias.

Dr rer nat Triwikantoro, MSi, pembicara kajian tersebut, banyak membahas sains dan Islam. Ia mengatakan, penting bagi kaum muslimin menuntut ilmu. Karena dengan ilmu, derajat seseorang bisa diangkat oleh Allah.

Adapun tentang sains dan Islam, ia menilai tidak ada pemisahan antara sains sebagai ilmu dunia atau agama sebagai ilmu akhirat. ” Dinilai berdasarkan niatnya,” ujarnya kepada peserta.

Doktor alumnus Jerman tersebut juga menjelaskan, niat dan manfaat bisa menjadikan ilmu itu bersifat dunia atau akhirat. ” Sandal refleksi pijat, kalau pembuatnya berniat agar orang lain dapat menghilangkan lelahnya dan rasa sakitnya, itu bisa menjadi ilmu akhirat juga,” ungkapnya.

Apa yang diungkapkan Triwikantoro, senada yang pernah diungkapkan oleh Imam Al Ghazali, ulama kondang saat ratusan silam. Bisa jadi ilmu kedokteran dan pertekstilan adalah ilmu akhirat. Jika ada seseorang berpenyakit pencernaan di bulan Ramadan, maka dokter bisa memberikan fatwa. Tekstil juga demikian, jika yang memahami ilmunya justru memanfaatkannya untuk membuat pakaian yang menutup aurat.

Ahmad Zaki Dzulfikar, Ketua Umum Fosif, mengatakan rencananya Kuantum digelar rutin dua pekan sekali. Panitia berharap, materi yang disampaikan dosennya tersebut memberikan motivasi kepada peserta agar senantiasa menuntut ilmu. Tidak lupa turut mengamalkannya agar menjadi manfaat.(nir/esy)

Berita Terkait