Sudahkah kita siap menghadapi musim hujan? Bagi warga kampus ITS, musim hujan dapat menghadirkan sikap yang berbeda-beda. Dari segi pengeluaran, hujan bisa menghemat sumber daya dalam hal penyiraman tanaman atau taman. Dari aspek lingkungan, musim hujan membuat lingkungan kampus lebih segar karena kampus lebih hijau. Rumput, ilalang, tanaman di seluruh penjuru taman, yang semula tampak meranggas, akan berubah menjadi lebih sedap dipandang.
Meskipun demikian, hujan bisa memunculkan resistensi karena sebagian orang akan merasa terhambat dalam beraktivitas. Terlambat ke kampus untuk mengajar atau kuliah, tidak tepat waktu ke kantor, atau bahkan sama sekali tidak bisa beraktivitas karena perjalanan dari rumah terganggu akibat banjir.
Tulisan ini ingin memberikan sumbangan pemikiran tentang kesiapan menghadapi musim hujan. Kalau sempat berkeliling sekitar kampus, kita dapat menjumpai sebagian sungai di lingkungan Kampus ITS perlu disiapkan menghadapi musim hujan. Di sungai kawasan selatan yaitu di Jl. Teknik Sipil, menuju Supermarket Sakinah misalnya. Tumbuh ilalang dengan lumpur yang cukup banyak di bawah jembatan akses menuju Jl. Arif Rachman Hakim tersebut.
Demikian pula sungai yang membelah gedung Jurusan Biologi dan Matematika/Statistika yang mengalami pendangkalan. Kesiapan menghadapi musim hujan juga berkaitan dengan sejumlah pohon besar di lingkungan kampus. Tentu tidak ada yang berharap kejadian beberapa tahun lalu terulang ketika sebuah mobil rusak berat akibat tertimpa pohon yang tumbang saat hujan deras.
Tanda-tanda hujan sudah terlihat beberapa hari terakhir dengan terlihatnya mendung disertai suhu yang relatif meninggi. Kampus ITS yang ketinggiannya dari permukaan air laut hanya beberapa meter cukup mencemaskan, lebih-lebih sesuai hasil penelitian didapatkan bukti bahwa rata-rata kenaikan muka air laut dalam seratus tahun terakhir berkisar antara 1 hingga 2.5 mm per tahun.
Efek dari naiknya muka air laut ini sangat dirasakan di kawasan-kawasan pesisir, termasuk kawasan pesisir timur Surabaya. Kondisi ini perlu diwaspadai agar genangan air di kampus ITS saat hujan deras tidak menghambat aktivitas pendidikan. Sungai atau gorong-gorong perlu mendapat perhatian agar aliran air dari kawasan barat kampus menuju kawasan timur kampus menjadi lebih lancar.
Lebih-lebih kawasan barat kampus ITS semakin berkembang dengan munculnya kawasan-kawasan perumahan baru. Perlu pula koordinasi dengan instansi terkait dalam menghadapi kemungkinan banjir, meskipun di kawasan utara kampus telah berdiri rumah pompa. Penanganan risiko banjir di lingkungan kampus secara lebih dini diharapkan mengurangi dampak atau kerugian yang ditimbulkannya.
Hujan merupakan berkah yang diturunkan dari langit oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Hujan ditunggu-tunggu oleh petani untuk bercocok tanam. Hujan mendatangkan kemaslahatan untuk memenuhi hajat hidup manusia. Kesulitan mendapatkan air di sebagian besar wilayah Indonesia seperti yang akhir-akhir ini banyak diberitakan, akan berganti dengan tercukupinya kebutuhan air.
Akan tetapi, hujan dapat pula mendatangkan bencana jika kita tidak siap menghadapinya. Kita harus bersyukur atas karunia hujan sembari berupaya agar tidak tertimpa kerugian saat hujan terguyur. Seluruh komponen kampus harus memiliki kepedulian untuk menjaga lingkungan agar tidak terjadi banjir.
Sekecil apa pun peran itu, seluruh sivitas akademika harus menjaga agar hujan yang turun tidak berakhir dengan nestapa. Hujan harus dipandang sebagai berkah, bukan musibah. Hujan harus disikapi dengan rasa sukur atas nikmat Tuhan tanpa meninggalkan upaya pencegahan akibat yang akan ditimbulkannya. Langkah-langkah terpadu perlu segera dirumuskan dan sejumlah potensi harus disinergikan agar hujan yang menjelang tetap mendatangkan rasa syukur kita atas karunia-Nya.
Imam Syafii
Kasubbag Pengelolaan Data Pendidikan ITS
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)