Sebelumnya ITS juga telah menerapkan program ITS ECO CAMPUS, namun dalam kenyataannya program ini berjalan tidak seratus persen. Dikarenakan masih banyaknya pengguna kendaraan bermotor. Dosen-dosen pun yang kebanyakan tinggal di perumahan dosen menggunakan mobil sebagai sarana transportasi. Perilaku tersebut muncul dikarenakan anjuran untuk menggunakan sepeda untuk sarana transportasi tidak didukung dengan adanya lingkungan yang hijau.
Program “ITS Back to Nature†tersebut dimulai dengan memperbaiki sarana pengairan yang sejauh ini masih menggunakan truk tangki yang dijalankan untuk menyirami tanaman-tanaman yang berada di ITS. Sebaiknya pengairan di kawasan ITS menggunakan waduk-waduk yand ada di ITS, waduk ITS sebelum ini ada tiga, di depan jurusan statistika, di depan perumahan dosen, dan di sebelah Fakultas Teknik Kelautan. Namun berkurang satu, dikarenakan adanya pertumbuhan pohon beton baru (gedung research). Setelah pengairan terbenahi entah bagaimana caranya, langkah selanjutnya adalah pemasangan penyiram tanaman otomatis yang di letakkan di spot-spot tertentu. Sumber air untuk penyiram tanaman tersebut berasal dari aliran air waduk yang telah dibenahi tadi. Langkah kemudian adalah melakukan penanaman pohon-pohon berbuah khas jawa timur yang dapat di lakukan melalui program gugur gunung yang telah di laksanakan oleh ITS dalam 2 tahun terakhir. Setelah terlaksana barulah diadakan perawatan sehingga sekitar 5 tahun ke depan ITS menjadi ITS yang benar-benar ECO CAMPUS.
Achmad Azmy A. Surabaya
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)