ITS News

Jumat, 25 April 2025
25 Oktober 2012, 15:10

Saatnya LNG Menggantikan Minyak Bumi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Harga persatuan kalori BBM di lokasi end user yang berkisar US dolar 20-25/mmbtu, bisa dibilang mahal. Bandingkan saja dengan harga gas alam yang berkisar antara US dolar 10-15/mmbtu. Pemanfaatan gas alam sebagai sumber energi, khususnya untuk pembangkit listrik dan industri lainnya menjadi sangat strategis. 

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM ITS) telah menjalin serangkaian kerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) sejak tahun 2009. Beberapa agenda riset yang telah dan sedang dilaksanakan antara lain adalah tentang Floating LNG (FLNG). Kilang ini juga dikenal sebagai Floating Production Storage and Offloading (LNG FPSO). Kerja sama riset tentang Mini LNG Plant juga mencakup kajian yang berkaitan dengan keselamatan, CO2 removal, serta desain dan regulasi kapal LNG.

Kerja sama tersebut disempurnakan dalam 6th International Workshop on Mini LNG Plant di Bali, Kamis (25/10). Bertempat di Hotel Aston, Kuta, beberapa topik strategis mengenai teknologi LNG dibahas. Acara tersebut mempertemukan para peneliti, perwakilan perusahaan pembangkit listrik, Perusahaan Gas Negara, perusahaan minyak dan gas, engineering contractors¸ serta pihak lain yang terlibat dalam masalah sumber daya dan energi negara.

Seluruh cakupan riset ITS-DSME dibahas dalam acara ini. Ada pula yang bersifat spesifik, seperti Mini LNG distribution concept for Indonesia  yang disampaikan oleh Ir. Tammy Meidharma (CEO PT. Pertadaya Gas).

Workshop ini diharapkan dapat memacu diseminasi hasil riset, serta terbentuknya infrastruktur distribusi gas alam berupa mini LNG plant dan perangkat kelengkapan lainnya. Yaitu mencakup storage tank, mini LNG carrier, mini regasification unit dan peralatan lainnya. Hal ini terutama untuk mengelola stranded gas resource (cadangan gas dalam jumlah yang kecil) yang potensinya tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan konsep mini LNG plant ini, maka secara ekonomi, cadangan gas yang relatif kecil tetap bisa cost effective. Kondisi ini tidak mungkin diperoleh jika stranded gas dikelola menggunakan teknologi konvensional. (humas/lis)

Berita Terkait