Pameran energi ini hadir sebagai bentuk respon dari IFI dan CCSTI terhadap penetapan tahun 2012 sebagai tahun energi internasional oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Mengangkat tema Energy for a Sustainable World, pameran energi ini telah berkeliling dari Indonesia hingga Singapura.

Di Indonesia pameran energi serupa diselenggarakan di tiga kota sekaligus. Antara lain Jakarta, Bandung, dan Surabaya. ”IFI memilih ITS karena dianggap sebagai pusat sains dan teknologi di kota Surabaya,” terang Sulichatiani, panitia penyelenggara.

Bukan hanya mahasiswa yang bisa menyaksikan produk-produk teknologi energi terbarukan selama pameran berlangsung. Masyarakat luar ITS termasuk juga pelajar SMP dan SMA turut meramaikan dan berkunjung menyaksikan perkembangan teknologi energi dunia. ”Kami juga mengundang sekolah-sekolah di Surabaya untuk berkunjung dan mengenalkan budaya sains, khususnya energi terbarukan,” tandas wanita yang akrab disapa Kety ini

Pameran ini menampilkan prototype teknologi yang dikemas dengan interaktif.  Tak hanya itu, di dalamnya juga disertakan cerita tentang perkembangan teknologi energi Perancis dari masa ke masa. Melalui maket mini teknologi penghasil energi tersebut, pengunjung diajak untuk memahami relasi antara energi dan pembangunan. ”Prototype yang ditampilkan di sini didatangkan langsung dari Perancis oleh Institut Francais Indonesia,” kata Ketty.

Dari prototype tersebut, pengunjung diajak untuk memahami berbagai kesulitan dalam penyediaan energi. Termasuk konsekuensi yang diakibatkan oleh perubahan iklim ketika kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat.

Selama pameran tersebut, pengunjung dapat menyaksikan sekaligus mengenal lebih dalam tentang alat-alat penghasil energi di dunia. Selain dalam tampilan teknologi berukuran mini, berbagai permasalahan energi dipaparkan oleh IFI melalui papan interaktif yang memuat penjelasan bilingual dan percobaan interaktif. (anl/fz)