ITS News

Selasa, 19 Agustus 2025
23 November 2012, 09:11

Tiga Poin Tingkatkan Daya Saing di Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

”Sebelumnya Pak Presiden memohon maaf karena tidak dapat hadir dalam IBS ini,” terang Nuh saat mulai memberikan kata sambutan yang telah dipersiapkan oleh SBY. Ketidakhadiran SBY dalam kegiatan akbar IKA ITS dikarenakan adanya tugas untuk berkunjung ke beberapa negara.

Terdapat tiga poin penting yang disampaikan oleh SBY yang diwakilkan oleh Nuh mengenai daya saing di Indonesia. Pertama yaitu mengenai kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. ”Kalau mau bersaing, daya tahan kerja juga harus meningkat. Misalnya harus bisa bekerja di kantor selama 14 jam,” papar Nuh.

Kedua adalah efiensi masyarakat harus didukung dengan memakai prespektif komprehensif. Yang ketiga yaitu perlu adanya inovation and sophistication. Inovasi yang dilakukan harus berbasis kreativitas. Selain itu kreativitas yang dibuat juga harus ada manfaatnya. ”Kreatif sendiri bisa diperoleh sebanyak dua per tiga dari pendidikan, dan satu per tiganya dari faktor genetik,” ujar Nuh.

Tak lupa Nuh juga turut menyampaikan empat fase yang harus IKA ITS lakukan agar dapat maju. Di antaranya yaitu konektivitas, transaksi, kolaborasi dan transformasi. Konektivitas berarti sesama IKA ITS harus menjalin tali silaturahmi. Selanjutnya yaitu transaksi yang bermakna setiap pertemuan harus saling memberikan hasil. Fase yang ketiga yakni ITS harus turut berkolaborasi dengan alumni-alumni jurusan dan fakultas lain.

Fase yang terakhir adalah transformasi perubahan harus dilakukan dari dasar. Semua harus dilakukan dan kolaborasi diwujudkan dengan nyata. ”Bila IKA ITS ada cabangnya dimana-mana dan setiap cabang punya usaha yang riil, maka akan menjadi kekuatan dalam skala nasional,” tutup Nuh. (sha/izz)

Berita Terkait