ITS News

Rabu, 13 Agustus 2025
27 April 2013, 15:04

Mengenal Lebih Jauh Profesi Petrophysicist

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Perkembangan tentang dunia perminyakan saat ini semakin maju. Proses pencarian daerah yang mempunyai potensi akan minyak juga gencar dilakukan. Pencarian yang selanjutnya disebut seismic itu lantas akan diteruskan dengan proses pengeboran.

Tetapi yang menjadi kendala adalah minyak di dalam bumi ini bukan berupa wadah yang menyerupai danau. Namun minyak berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Alhasil, dibutuhkan seorang ahli bebatuan untuk bisa mengidentifikasi dan memisahkan campuran minyak dengan air.

Ahli bebatuan yang dimaksud adalah seorang petrophysicist. Pekerjaan itulah yang juga menjadi pekerjaan sehari-hari Ir Yana Hendrayana.

Pembicara dari ConocoPhillips ini mencoba menjelaskan tentang metode pengukuran  dan pengidentifikasian bebatuan yang mengandung minyak di sekitar sumur bor secara detail.

Yana menjelaskan bahwa prinsip dari metode Well Log Interpretation sendiri adalah mengidentifikasi  pori-pori bebatuan yang mengandung hidrokarbon atau minyak. Alurnya adalah ketika bor sudah mencapai di kedalaman tanah tertentu maka akan masuk proses yang bernama logging.

Di situ bor yang telah berisi kabel dan alat-alat mikroelektrik tadi tidak lantas mengebor ke dalam tanah lagi. "Tetapi akan mengidentifikasi bebatuan yang ada di sekelilingnya," jelas Alumni Fisika ITS 1997 ini.

Proses pengidentifikasian tersebut ternyata dilakukan dengan sangat teliti. Hal ini karena data yang diambil akan dipakai untuk mengetahui data-data lithology seperti data sifat fisik, kimia dan struktur dari batuan itu sendiri. Data tersebut kemudian menjadi acuan dalam mengidentifikasi pori-pori batuanya. Hal ini karena minyak tersebut ada di sela-sela pori bebatuan.

Setelah mendapatkan hasil identifikasi, minyak yang masih terkumpul di pori-pori bebatuan itu dipisahkan dari air. "Baru setelah itu bisa dieksplor dibawa ke atas minyaknya," tuturnya.

Sementara itu, Hafidz Dezulfakar, ketua panitia dari kuliah singkat ini mengatakan, acara ini telah menjadi program kerja dari Jurusan Teknik Geofisika. Hal ini  juga digunakan sebagai materi pengenalan terhadap mata kuliah mahasiswa. Pasalnya, petrophysicist baru akan dipelajari pada semester 6. "Jadi untuk menambah wawasan kita dan beberapa peserta dari jurusan yang lain," jelasnya.

Bekerjasama dengan Komunitas Society of Petroleum Engineer (SPE) cabang ITS. Acara ini ternyata juga menarik minat peserta dari jurusan lain di ITS. Tercatat sekitar 30-an mahasiswa non Teknik Geofisika yang mengikuti. "Jadi ini ranahnya memang ke perminyakan, makanya jurusan-jurusan yang ada bidang perminyakannya ikut acara ini," pungkas mahasiswa angkatan 2012 ini. (akh/fi)

Berita Terkait