ITS News

Minggu, 17 November 2024
01 Juni 2013, 10:06

Happy Waisak Day

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Diiringi permainan biola, perayaan Waisak dibuka dengan penampilan tiga anggota TPKB ITS membawakan jingle mereka. Pembukaan acara juga menampilkan Tari Remo dan  ITS Jazz.

Menariknya, ITS Jazz turut membuat lagu untuk perayaan ini, Happy Waisak Day. Dengan alunan saxophone yang kental, mereka menghanyutkan peserta untuk menikmati lagu baru ini.

Selain kalangan mahasiswa, turut hadir siswa SD dan SMP dalam acara ini. Selain itu, penampilan tari Remo turut menghiasi acara ini.

Bagusranu W P, sekaligus sebagai ketua pelaksana, menjelaskan, konsep acara ini berbeda dibanding perayaan Waisak lainnya, yang banyak menampilkan talk show dan vokal grup semata. ”Kami ingin peserta luar tidak datang sia-sia kesini,” ujar mahasiswa asal Surabaya ini.

Mengusung tema Cinta Kasih Universal, acara ini turut mengajak komunitas agama lain untuk merayakan hari Waisak. ”Meskipun menganut Buddha, tapi kami tidak memandang sebelah mata penganut lain. Dengan acara ini, sebagai momen bagi kami dan semuanya bisa berbaur,” tuturnya

Sementara itu, acara ini juga sebagai ajang perkenalan para TPKB dan ITS kepada masyarakat luas. ”Untuk memperkenalkan ITS, kami mengundang siswa SD, SMP, dan SMA beragama buddha se-Surabaya. Selain itu, kami juga mengundang komunitas Buddha universitas lain,” terangnya. Khusus untuk siswa, ungkapnya, ajakan ini sebagai pengganti perayaan, lantaran jarang terdapat kegiatan perayaan hari Waisak di tempat mereka bersekolah.

Sedangkan untuk kalangan mahasiswa, acara ini juga berfungsi sebagai pengenalan TPKB kepada komunitas buddha di perguruan tinggi lainnya. Tampak salah satu peserta berasal dari Universitas Surabaya. ”Ternyata di ITS ada komunitas Buddha juga,” ucap Ranu menirukan tanggapan peserta yang berasal perguruan tinggi lain.  

Tak hanya itu, momen ini juga sebagai ajang meningkatkan kepercayaan diri anggota komunitas yang telah berusia 21 tahun ini. Ranu mengaku, komunitas ini merupakan minoritas di kampus ini. Meski minoritas, tai tidak lantas menjadikan anggota TPKB minder.

Beragam kegiatan kepemimpinan dan pengabdian masyarakat juga diselenggarakan TPKB untuk meningkatkan eksistensi anggota. Begitu juga dengan jingle TPKB yang sarat makna untuk merangkul dan bisa menikmati dengan diri.

Hal ini sama dengan latar belakang penciptaan jingle. ”Jingle ini diciptakan karena kami  melihat penampilan jingle komunitas buddha universitas lain. Untuk itu, kami terpacu untuk membuat jingle dari ITS.” katanya mengisahkan saat welcome party seluruh mahasiswa penganut Buddha se-Surabaya pada tahun 2010. Jingle ini sendiri selesai dibuat setahun kemudian.
      
Puja Bhakti Waisak di ITS
Berbeda pada tahun sebelumnya, perayaan Hari Waisak kali ini mengadakan salah satu ritual keagamaan suci umat Buddha, Puja Bhakti. Untuk itu, mereka mengundang Bhante Dhammadiro, pemuka agama Buddha sekaligus penerjemah kitab keagamaan yang sudah bersertifikasi internasional, untuk memimpin ritual tersebut. ”Di perayaan ini (di ITS,red), ritual tersebut sudah lama vakum. Terakhir, diselenggarakan pada tahun 1998,” ungkapnya.

Ketika vakum tersebut, ungkap Ranu, banyak mahasiswa harus melakukan ritual dengan ikut acara di  tempat atau perguruan tinggi lain. ”Bertepatan dengan perayaan inilah, momen untuk menghimpun mereka,” imbuhnya. (nul/ran)

Berita Terkait

ITS Media Center > Berita Utama > Happy Waisak Day