Hal tersebut diutarakan Prof Daniel Muhammad Rosyid PhD MRINA pada acara Bincang Ramadhan 2, Minggu (21/7) kemarin. Kata Daniel, masalah-masalah yang dialami oleh manusia modern saat ini merupakan indikasi nyata kesalahan penggunaan ilmu pengetahuan.
Menurutnya, ilmu-ilmu yang dipelajari dan digunakan dewasa ini telah gagal membawa manfaat bagi peradaban manusia. ”Ilmu sekarang malah banyak digunakan untuk menghancurkan alam dan bangsa lain,” kata profesor lulusan Newcastle University ini.
Kesalahan penggunaan ilmu contohnya terjadi pada pada ilmu fisika. Kini, ilmu fisika lebih banyak digunakan untuk memproduksi mesin-mesin canggih perusak lingkungan dan teknologi perang. Hal itu terjadi karena ilmu fisika tidak lagi punya pijakan jelas dalam pengembangannya.
Menurut Daniel, setiap ilmu yang membahas kejadian di alam harus dipijakkan sebagai perumpamaan bagi ilmu sosial. Artinya, ilmu sosial berada pada tingkatan yang lebih tinggi daripada ilmu alam. Dengan begitu, manusia akan lebih mudah mengambil hikmah dari setiap kejadian di alam semesta. ”Bila tidak, ilmu alam akan berkembang liar dan tidak terkendali,” jelas dosen Jurusan Teknik Kelautan ini.
Daniel mengatakan, Alquran sejak pertama kali diturunkan telah menggeser paradigma keilmuan manusia serta memicu revolusi ilmu. Saat itu, jelas Daniel, peradaban manusia tengah berada di ambang jurang kehancuran. Perbudakan, kerusakan alam, dan kerusakan moral manusia terjadi hampir di seluruh belahan bumi. ”Alquran turun kemudian memperbarui cara kita melihat dan memperlakukan alam serta membangun peradaban baru,” jelas Daniel.
Kunci dari keberhasilan Alquran adalah semangat keilmuan yang diajarkannya. Secara langsung, Alquran mendorong umat Islam untuk senantiasa menuntut ilmu dengan memperhatikan fenomena alam. Tapi tidak berhenti di situ, Alquran mengajak pembacanya untuk mengambil hikmah dari fenomena-fenomena yang terjadi. ”Dalam Alquran ada hirarki, ilmu sosial berada di atas ilmu alam. Melalui ilmu alam kita diminta untuk mengambil hikmah untuk diterapkan dalam kehidupan sosial kita,” ujar Daniel. (ram/fi)
Kampus ITS, ITS News — Babak baru kepemimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi dimulai. Rektor ITS Prof Ir
Kampus ITS, Opini — Tamu baru telah hadir mengetuk setiap pintu rumah, ialah 2025. Seluruh dunia menyambutnya dengan penuh
Kampus ITS, Opini — Pemerintah berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari sebelas persen menjadi 12 persen mulai
Kampus ITS, ITS News — Metode pengusiran hama konvensional menggunakan kaleng tidak lagi relevan dan optimal. Merespons permasalahan tersebut,