ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
21 September 2013, 18:09

Mobil Listrik Generasi Kedua ITS Mobil Bergaya City Car

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pasca terbakarnya EC 1 ITS, tim mobil listrik ITS tidak berhenti melakukan pengembangan riset EC ITS. Tidak disangka, tekat mereka disambut baik oleh pihak ITS dan Menteri Pendidikan, Ir M Nuh DEA. Dan mendapatkan tantangan untuk membuat mobil listrik dengan teknologi yang sama dalam waktu empat bulan. 

”Tepatnya, sebelum tanggal 20 September ini,” ungkap Ir Nur Yuniarto, koordinator tim EC ITS pada suarasurabaya.net.
Nur menyebutkan bahwa mobil bergaya city car ini menghabiskan dana yang cukup murah yakni harga risetnya hanya Rp.400 juta. Jika dibandingkan dengan harga pembuatan massal tentu akan jauh sekali. “400 juta ini hanya untuk material yang kami gunakan saja untuk membuat satu EC ITS,” jelasnya.
Berbeda dengan mobil EC ITS sebelumnya, body mobil generasi kedua ini lebih tinggi empat sentimeter dan beratnya mencapai 1500 kg diukur dari total material yang digunakan. Bedanya, berat baterai yang digunakan sebagai bahan bakar EC ITS generasi kedua ini dibagi menjadi beberapa bagian. 
”Kami meletakkannya di bawah jok mobil. Ditata sedemikian rupa sehingga tidak menghabiskan space yang besar,” jelas dosen Jurusan Teknik Mesin ini.
Mesin motor yang digunakan bertenaga 60 kW. Dengan satu kali pengisian baterai menggunakan fast charging selama setengah jam, mobil ini dapat berjalan secepat 150 kilometer selama satu jam. Hasilnya akan berbeda jika kecepatannya tidak mencapai 150 km. 
Sementara untuk pengisian baterai menggunakan listrik dengan tegangan 5 Ampere/220 Volt, dibutuhkan waktu delapan hingga sepuluh jam. Namun, hingga saat ini mobil belum melakukan pengujian test drive secara resmi. “Hanya mencoba-coba keliling kampus saja,” ungkap Nur Yuniarto.
Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA Rektor ITS mengatakan, mobil EC ITS menjadi sebuah pembuktian kepada khalayak umum bahwa anak bangsa juga memiliki kemampuan. Riset EC ITS ini diharapkan dapat membuat triple helix Perguruan Tinggi (PT), Pemerintah dan Industri dapat bersinergi. ”EC ITS ini adalah contoh proyek PT yang di-support oleh pemerintah,” paparnya.
Harapannya, dengan banyaknya inovasi yang dibuat oleh mahasiswa, nantinya semua komponen untuk membuat mobil dapat dibuat di Indonesia. Sebab, menurut Tri Yogi, pada dasarnya pasar Indonesia sangat luas, hanya saja bergantung pada perusahaan mana yang menguasainya. Bentuk inovasi mahasiswa ITS ini pun akan diimplementasikan di kalangan kampus ITS sendiri.
Rencananya, akan dibuat dua mobil baru dengan tenaga listrik untuk transportasi dalam kampus. Dengan banyaknya inovasi tersebut, Tri Yogi yakin bahwa bangsa Indonesia punya kemampuan dalam bidang teknologi. 
”Kami akan terus mengembangkan inovasi ini, syukur-syukur jika nanti ada industri yang tertarik untuk bekerja sama,” pungkas dia. (dwi/ipg)
Teks Foto :
– Mobil listrik generasi kedua EC ITS.

Berita Terkait