"Sebenarnya ada 61 dosen yang kita ajukan ke Dikti, namun yang lolos validasi hanya hanya 49 orang," ujar Prof Drs Nur Iriawan Mikom PhD, Pembantu Rektor III ITS. Menurutnya, 12 orang yang tidak lolos validasi bukan karena tidak kompeten, namun karena masih melanjutkan studi di luar negeri.
"Padahal mereka (Dosen, red) sudah pulang, tapi Dikti tidak tahu," imbuh Nur. Hal itu menyebabkan data milik Dikti tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di ITS. Namun, permasalahan itu tidaklah menjadi persoalan besar bagi ITS. Pasalnya dosen yang bersangkutan akan mendapat kesempatan di tahun-tahun berikutnya.
Nur menambahkan, 49 dosen yang dinyatakan lolos akan mendapatkan penilaian kembali dari Dikti. Penilaian tersebut berupa profesionalisme kerja sebagai seorang pengajar. Sistem penilaiannya dilakukan dengan cara online yang akan langsung tekirim kepada Dikti. "Kita sudah membagikan akun kepada 21 ketua jurusan (kajur)," jelas Nur usai acara pembagian akun sertifikasi dosen pada Rabu (16/10).
Akun tersebut nantinya akan digunakan untuk log in pada sistem penilaian Dikti. Akun itu juga akan diberikan pada sejumlah mahasiswa penilai, dosen-dosen sejawat, dan juga pada kajur itu sendiri. mereka bertugas untuk menilai sejauh mana kinerja dosen yang akan diberi sertifikasi tersebut.
Saat ini, ITS sudah memiliki 930 dosen pengajar yang tersebar di berbagai jurusan. Dari 930 dosen tersebut, tercatat hanya sekitar 200-an orang yang belum memiliki sertifikasi resmi dari Dikti. Hal ini membuktikan, masih menurut Nur, dosen-dosen di ITS sudah dapat dibilang sebagai dosen yang sudah profesional dalam mengajar.
Yang Belum Bisa Menyusul
Sementara untuk 200 pengajar yang belum mendapatkan sertifikasi, Nur mengatakan, mereka bukanlah tidak profesional. Namun mereka masih diberi kesempatan untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. Jika sudah lulus dan kembali ke ITS, mereka pun akan diberi kesempatan untuk sertifikasi di tahun-tahun berikutnya.
Dengan demikian, ia berharap agar dosen yang sudah mendapat panggilan sertifikasi tersebut bisa langsung lolos dan memperoleh sertifikasi dosen. Sehingga bukti mengajar standart Dikti tersebut sudah bisa dimiliki. (guh/nir)
Kampus ITS, ITS News – Dedikasi tinggi dalam membumikan budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kembali mengantarkan dosen Departemen
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kian mengukuhkan kiprahnya di bidang teknologi robotika melalui
Kampus ITS, ITS News — Sebagai upaya membuka akses pendidikan yang lebih luas, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan
Kampus ITS, ITS News — Salah satu lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membuat inovasi yang luar biasa