Lagu Merindu Lagi menjadi tembang pertama yang didendangkan Yovie dan kawan-kawannya. Lagu yang nge-beat ini berhasil mengajak penonton berjingkrak dan bernyanyi bersama. Setelah itu, tampak ingin langsung memuaskan para penonton, Pradikta Wicaksono sang vokalis langsung melantunkan lagu Menjaga Hati yang memang menjadi hits band yang berasal dari Bandung ini. Lagu berakhir, tepuk tangan dan teriakan penonton tidak henti mengalir.
"Saya masih jomblo, saya ingin seorang wanita naik ke atas panggung," bujuk Dikta memancing komunikasi dengan penonton. Sontak penonton berteriak histeris, seolah-olah berharap untuk naik ke atas panggung dan bernyanyi bersama Dikta. Tidak menunggu seorang wanita berkaca mata naik ke atas panggung, mengalahkan ribuan penonton wanita yang lain.
Dengan sedikit improvisasi dengan sang wanita Dikta langsung mengenggam tangannya dan bernyanyi bersama. Lagu Janji Suci langsung mnenjadi pilihan untuk duet mereka. "Janji suci, hanya untuk selamanya," suara merdu Dikta bernyanyi sembari menatap wanita dihadapanya. Setelah tembang janji suci berakhir, Dikta semakin membuat penonton berteriak iri saat Dikta memeluk wanita beruntung tadi.
Di lain sisi, Yovie Widianto yang memainkan piano turut berkomunikasi dengan penonton. "Saya aslinya orang Surabaya, kakek dan nenek tinggal di Perak, dan saya Sekolah Dasar (SD) di Pacar Keling," tuturnya diiringi tepuk tangan penonton. Terakhir lagu yang berjudul Juwita menutup perjumpaan mereka malam itu. Total ada tujuh tembang pilihan yang dinyanyikan Dikta.(ais/fz)
Kampus ITS, ITS News — Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan pengalaman
Kampus ITS, ITS News — Kejahatan siber marak terjadi seiring dengan perkembangan teknologi digital. Kejahatan tersebut dilakukan melalui berbagai
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat komitmennya dalam hilirisasi riset dengan menjalin kerja
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka mendukung proses adaptasi mahasiswa baru terhadap kehidupan akademik, Institut Teknologi Sepuluh Nopember