Pada umumnya, orang menganggap gengsi hanya akan melahirkan kesombongan. Kebanyakan mereka menganggap, apa yang disebut gengsi adalah ketika seseorang memakai barang branded. Gengsi adalah ketika senior meminta maaf pada juniornya, gengsi ketika makan di pingir jalan, ataupun gengsi bergaul dengan orang yang tidak berasal dari kota metropolitan. Hal itu tidak bisa ditepis keberadaannya dalam dunia sosial kita, namun bagaimana jika rasa gengsi ini ditempatkan pada hal yang bisa memberikan efek positif?
Adanya rasa gengsi pada manusia tidaklah harus selalu disikapi dengan pandangan negatif. Memanfaatkan keberadaannya dan membudayakannya untuk sesuatu yang positif akanlah sangat berguna. Dengan demikian, dalam pandangan saya, kehadiran budaya gengsi adalah penting terutama di lingkungan akademik.
Ilmi Mayuni Bumi
Kampus ITS, Opini — Peristiwa Isra Mikraj yang dialami oleh Rasulullah SAW mengandung pelajaran mendalam bagi umat manusia. Bagi
Kampus ITS, ITS News — Salah satu misi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yakni pendidikan berkualitas terus diselenggarakan
Kampus ITS, ITS News — Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Dorong pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di Indonesia, Institut Teknologi