ITS News

Rabu, 13 Agustus 2025
04 Januari 2014, 21:01

Jelang UAS, JMMI Gelar Doa Bersama

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seusai sholat dhuhur, ruang utama masjid Manarul Ilmi ITS nampak sepi hingga akhirnya mulai dipenuhi oleh beberapa mahasiswa yang ingin melangsungkan doa bersama. Sebuah siraman rohani pun melantun dari penyampaian ustadz Imamul Arifin LC hingga mampu memotivasi mahasiswa yang mengikuti aktivitas tersebut.

Riza Afifuddin, Ketua Departemen Syiar JMMI ITS mengatakan, berdoa memang suatu hal yang sangat penting. Pasalnya, saat ini mahasiswa memang tengah disibukkan dengan berbagai persiapan jelang gelaran UAS. "Tak bisa dipungkiri, mahasiswa memang lebih aktif belajar jika menjelang ujian seperti saat ini," tuturnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan masih banyak diantara mereka yang juga lupa untuk berdoa demi mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. "Kita harus mendekatkan diri kepada Allah dan hanya meminta pertolongan kepada-Nya," imbuh mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ITS ini.

Sementara itu, Imamul Arifin mengatakan, ujian merupakan salah satu hal yang telah ditetapkan oleh Allah dan akan berbeda-beda kadar yang diterima setiap orang. Menurutnya, setiap detik yang dimiliki oleh manusia merupakan ujian bagi manusia itu sendiri. "Ujian bisa berupa nikmat ataupun musibah," jelasnya.

Dikatakan Arifin, untuk mampu mengahadapi ujian maka setiap orang harus memiliki kekuatan dan kesabaran. Jika tidak, maka ia akan kalah dan tidak akan lolos dari ujian tersebut. Pun saat kuliah, setiap mahasiswa juga harus kuat dengan ujian yang ada. Seperti ujian akan harta maupun pergaulan dengan lawan jenisnya.

UAS juga merupakan ujian. "Ini termasuk ujian kita dalam menuntut ilmu," jelas Arifin. Menuntut ilmu memang sebuah kewajiban. Namun menurutnya, jikalau ilmu yang dicari akan digunakan untuk kesenangan dunia saja, maka orang tersebut akan memperoleh kerugian yang sangat besar. "Ini keliru. Harusnya kita luruskan niat bahwa ilmu itu akan kita gunakan sebagai bekal di akhirat nanti," ungkapnya.

Ia menambahkan, seorang mahasiswa juga tidak boleh hanya mengandalkan logika atau akal saja, melainkan juga harus mengerti siapa yang menciptakan ujian tersebut. "Kita harus tahu bahwa ujian itu berasal dari Allah. Tentunya kita hanya boleh meminta tolong kepada-Nya," imbuh pria asal Bangkalan, Madura ini. (guh/man)

Berita Terkait