ITS News

Kamis, 17 April 2025
13 Januari 2014, 11:01

Batal Ditutup, Jam Buka Portal Dibatasi

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Drs Tribudi Utama MSM selaku ketua BPSPP mengungkapkan, penutupan portal PPNS merupakan bagian dari rencana jangka panjang peningkatan keamanan di kampus ITS. Tahap peningkatan keamanan sebelumnya telah dilaksanakan dengan penutupan dan pembatasan akses di beberapa portal di ITS seperti di portal blok T dan portal Sakinah."Langkah selanjutnya adalah dengan penutupan portal PPNS," ungkap Tribudi.

Namun ternyata keputusan itu menuai penolakan dari pihak-pihak yang berlokasi di dekat portal PPNS seperti sivitas PWK, Desain Produk Industri (Despro) dan staff di Pusat Robotika. Sejumlah pihak menilai penutupan portal PPNS membuat jarak tempuh untuk keluar-masuk ITS akan semakin jauh.

Maka dari itu, BPSPP mengundang berbagai pihak yang memiliki kepentingan dengan akses portal PPNS untuk melakukan rapat koordinasi. Pihak yang diundang antara lain Jurusan PWK, Despro, Fakultas Teknologi Kelautan, Teknik Informatika, Pusat Robotika dan PPNS serta PENS. Setelah dilakukan koordinasi, hasil rapat memutuskan bahwa penutupan gerbang PPNS akan dibatalkan.

Sebagai gantinya, BPSPP akan berupaya untuk memperketat keamanan di portal PPNS. Hal ini dilakukan dengan jalan mengurangi waktu dibukanya portal PPNS. "Jika sebelumnya portal PPNS dibuka mulai dari jam 6 pagi hingga 10 malam, sekarang gerbang hanya akan dibuka mulai jam 6 pagi hingga 6 sore," ungkap Tribudi, ditemui di kantor BPSPP.

Selain pembatasan jam akses, petugas penjaga portal juga akan terdiri dari gabungan Satuan Keamanan Kampus (SKK) ITS dan PPNS. Hal itu dikarenakan ITS dan PPNS saat ini sudah berada dalam manajemen yang berbeda. Tribudi berpendapat akan lebih baik bila petugas keamanan yang menjaga portal juga berasal dari kedua pihak.

Untuk peningkatan keaman di waktu yang akan datang, ITS berencana menerapkan sistem barcode untuk akses keluar-masuk kawasan ITS. Namun dalam waktu dekat, sistem itu rencananya hanya akan digunakan oleh beberapa pihak seperti dosen dan karyawan mengingat jumlah mahasiswa ITS yang sangat banyak. "Semoga saja dalam jangka dekat sistem itu dapat segera diterapkan," tutur Tribudi. (gol/ald)

Berita Terkait