Belum lama ini ITS menerima sumbangan 100 unit sepeda dari alumni. Setidaknya dengan adanya sepeda, bisa mengurangi intensitas penggunaan sepeda motor. Namun sudah bukan hal yang aneh lagi jika sepeda menjadi kendaraan alternatif di dalam kampus seluas 180 hektar ini.
Sepeda merupakan kendaraan yang ramah lingkungan, namun juga membutuhkan lahan parkir seperti kendaraan bermotor lainnya. Menurut saya, tidak ada salahnya jika kita bisa meminimalisasi lahan parkir dengan penggunaan kendaraan lain. Seperti menggunaan inline skate (sepatu roda, red) dan scooter misalnya.
Sepatu roda dan sekuter belum biasa di Indonesia jika dijadikan sebagai kendaraan. Di Indonesia, kedua barang tersebut dianggap sebatas permainan saja. Lain dengan negara barat, Swiss misalnya. Negara yang pernah saya tinggali selama setahun dalam masa pertukaran pelajar itu, terkenal dengan transportasinya yang sangat baik. Sudah menjadi hal yang biasa ketika sepatu roda maupun sekuter dijadikan sebagai kendaraan.
Di stasiun-stasiun kereta di Swiss, banyak orang menggunakan sekuter untuk mengejar kereta. Tidak sedikit juga orang yang menggunakan sepatu roda sebagai kendaraannya dari rumah ke stasiun kereta terdekat.
Hal tersebut menginspirasi saya. Bagaimana jika penggunaan sepatu roda dan sekuter sebagai kendaraan lokal di kampus ITS menjadi pemandangan biasa? Menurut saya, hal ini sangat bisa dilakukan. Meski dengan beberapa kelebihan dan kekurangan.
Untuk penggunaan sepatu roda, kaki haruslah selalu menekuk agar tetap stabil. Jika tidak, lutut akan terasa pegal dan tidak tahan jika terlalu lama digunakan. Rodanya yang kecil menjadikannya sensitif terhadap benturan, cenderung didisain untuk jalanan yang mulus. Begitupun dengan sekuter yang hanya bisa lancar di jalanan yang mulus. Dari segi penggunaan, sekuter tidak begitu menuntut ketegangan kaki.
Namun bayangkan jika kampus ITS dengan kondisi jalanan trotoar yang mulus, dengan pepohonan yang rindang. Bersepatu roda atau bersekuter akan menjadi sangat menyenangkan dan efektif waktu kita menjadi efektif jika harus berpindah tempat dari gedung satu ke gedung lainnya.
Menjadikan hal ini pemandangan biasa di ITS dan mengurangi penggunaan sepeda motor akan berefek baik pula bagi lingkungan kita. Inline Skate dan Scooter, bisa menjadi pilihan kendaraan lokal di kampus ITS ketika warga ITS dan kondisi jalanan mendukung untuk digunakannya kendaraan tersebut.
Ilmi Mayuni Bumi
Mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS
Angkatan 2013
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)