Made Diksi Narendra mengatakan selain sebagai penanda dibukanya tahap semifinal IE Games secara resmi, pembukaan ini bertujuan untuk mengumpulkan 29 tim yang lolos seleksi hingga ke babak ini.

Ia mengatakan, tahap seleksi penyisihan bagi 420 tim yang terjaring pun telah berlangsung baik secara offline maupun online. Untuk kategori tes offline sendiri terdapat enam region yang dituju. Yaitu Jakarta, Malang, Surabaya, Denpasar, Kediri dan Jember. Sedangkan untuk kategori tes online diperuntukkan bagi peserta yang berasal dari 30 propinsi di Indonesia.

Diksi, sapaan akrabnya juga menyebutkan di dalam babak semifinal ini dibagi dalam tiga babak penilaian, yaitu advance test, creative thinking dan running lab. Untuk babak advance test sendiri merupakan ujian pengayaan yang terdiri dari 60 soal pilihan ganda berbasis matematika dan bisnis.

Sedangkan untuk babak creative thinking  digelar pada hari kedua. Di dalam tahapan ini, peserta diajak untuk mengunjungi suatu perusahaan yang dilanjutkan dengan penyelesaian studi kasus dan pembuatan mading terkait kunjungan tersebut.

Sementara itu, untuk babak running lab akan digelar di hari ketiga dimana peserta akan mengunjungi lima laboratorium yang dimiliki JTI ITS. Adu strategi, kecepatan, dan ketepatan menyelesaikan tantangan dari setiap laboratorium pun menjadi bumbu keseruan dalam gelaran ini.

Layaknya sebuah game, Diksi menyebutkan di babak advance test dan running lab ini para peserta akan ditawarkan tiga tingkat soal agar dapat diselesaikan. Yaitu tingkat mudah, sedang dan sulit. "Tentunya poin penilaian lebih bagi tim yang berhasil menyelesaikan tingkat soal yang lebih sulit," imbuh ketua pelaksana ini. Setelah menyelesaikan ketiga babak tersebut, lima tim yang memperoleh nilai akumulasi tertinggi berhak maju ke babak final yang akan digelar pada Sabtu (22/1).

Di akhir, Muhammad Hidayat, salah satu guru pendamping asal SMA Al Falaq Surabaya pun berharap melalui gelaran ini juga mampu menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan masa depan. "Acara ini perlu diteruskan karena bersifat kreatif dan membuka pikiran siswa mengenai seperti apa itu JTI," ujarnya. (van/man)