Tahun sebelumnya, kompetisi akbar dunia robotika Indonesia ini bernama Kontes Robot Nasional (KRN). Namun, nama kontes yang berlangsung sekali setahun ini kembali berubah menjadi KRI. Saat ini KRI 2014 memepertandingkan lima divisi, yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Beroda, KRPAI Berkaki, Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI) dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI).
Kelima divisi yang dipertandingkan memiliki tema dan karakteristik masing-masing. KRAI misalnya, divisi ini merupakan divisi tertua yang ada pada KRI. Mengacu pada ABU Robocon, kontes robot tingkat Asia Pasifik, KRAI mengangkat tema Taman Bermain Anak Indonesia. Tema tersebut selaras dengan ABU Robocon 2014 yang akan berlangsung di India, A Salute to Parenthood.
Robot bernama RINE siap mewakili ITS dalam divisi KRAI. RINE terbagi menjadi dua robot, yaitu robot ayah dan robot anak. Keduanya akan berjuang melintasi empat zona yang ditentukan. Mulai dari jungkat-jungkit, mengayun jungkat-jungkit, lompat tiang dan ayunan, serta jungle gym, yaitu naik ke atas tangga. Robot yang berhasil menaiki tangga dan mencapai puncak akan secara otomatis menang atau biasa disebut Shabaash.
Berbeda dengan KRAI, divisi KRPAI ada dua jenis, yaitu KRPAI Beroda dan KRPAI Berkaki. Perbedaan kedua jenis ini adalah pada media berjalannya robot. Pada KRPAI Beroda, robot bergerak dengan media roda. Sedangkan KRPAI Berkaki, robot bergerak dengan media yang menyerupai kaki makluk hidup (humanoid). Tema kedua jenis KRPAI ini adalah Robot Cerdas Pemadam Api. Robot ITS bernama Al-Jazari dan UCS-1 akan beradu kecepatan mematikan api dengan melalui rintangan yang diberikan, masing-masing di KRPAI Beroda dan Berkaki.
Divisi paling unik dari KRI ada pada KRSI. Divisi ini merupakan kontes robot yang asli Indonesia. KRSI menuntut perpaduan teknologi dengan seni, yaitu membuat teknologi robot yang menirukan gerakan penari. Robot juga dituntut untuk menyelaraskan dengan bunyi musik iringan. Bertema Robot Penari Legong Keraton, V-IU siap melenggak-lenggok di atas panggung.
Terakhir, dipertandingkan pula robot yang bisa bermain sepak bola. Divisi KRSBI dengan tema Liga Sepak Bola Robot Humanoid akan beradu kemampuan dalam mengenali citra melalui kamera, yaitu bola berwarna dan gawang. Sesuai dengan tema, maka dalam divisi ini peserta diharuskan membuat robot humanoid. Robot dibuat mirip manusia dengan tinggi antara 30 hingga 60 sentimeter yang dapat bermain sepak bola. ICHIRO dengan gagah siap mewakili ITS pada divisi ini.
Kontingen ITS sendiri telah mempersiapkan kompetisi bergengsi ini selama 10 bulan sejak September. Pembimbing ITS Robotics Team, Rudy Dikairono ST MT berharap kepada tim untuk tetap menjaga kekompakan dan semangatnya. Ia juga meminta doa dan dukungan dari sivitas akademika ITS. ”Ke depan kami ingin koordinasi yang baik antara UKM Robotika dan BEM ITS, supaya BEM bisa mengerahkan mahasiswa untuk mendukung KRI. Hal itu saya rasa bisa lebih baik,” tandas dosen Jurusan Teknik Elektro itu. (mis/sha)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya menyebarkan kerja sama dalam rangka memperluas kebermanfaatan. Kali
Kampus ITS, ITS News — Sebagai kampus berbasis teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa berupaya menghadirkan karya inovatif
Surabaya, ITS News — Menandai puncak kegiatan Kampung Mitra (Kammit) 2025, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) buktikan komitmen nyatanya untuk meningkatkan literasi anak bangsa. Melalui