ITS News

Kamis, 03 Oktober 2024
07 Agustus 2014, 13:08

Emas Perdana di Olimpiade Matematika, dari ITS untuk Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bersama enam rekannya, Yasya mengikuti International Mathemathics Competition (IMC) 2014 di Bulgaria pada 29 Juli hingga 4 Agustus lalu. Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kemahasiswaan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dit. Belmawa Ditjen Dikti), Widyo Winarso menyatakan, ini adalah prestasi internasional yang membanggakan bagi Indonesia.

"Sebelumnya Indonesia hanya meraih silver,” ujar Widyo, seperti dilansir laman Kemendikbud, Kamis (7/8/2014).

Pada tahun ketiga keikutsertaan di IMC, Indonesia bersaing dengan peserta dari 193 institusi dari 44 negara. Peserta harus menyelesaikan dua sesi kompetisi selama masing-masing lima jam. Mereka berkutat dengan berbagai permasalahan aljabar, analisis (real dan complex), geometri dan kombinatorial dengan pengantar bahasa Inggris.

Para delegasi Indonesia yang meraih medali dalam kompetisi sains tahunan itu adalah:

1. Muhammad Yasya; First Prize (medali emas); mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS);
2. Yoshua Yonathan Hamonangan; Second Prize (medali perak); jurusan Matematika Universitas Indonesia (UI);
3. Pramudya A; Second Prize (medali perak); Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM);
4. Taufiq A; Third Prize (medali perunggu); Matematika UGM;
5. Sofihara Alhazmi; Third Prize (medali perunggu); Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). 6. Dian Sitorumi; Honorable Mention; Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB); dan
7. Muhammad Ardiyansyah; Honorable Mention; Matematika UGM.

Menurut Widyo, sesuai Permendikbud Nomor 95 Tahun 2013, para pemenang kompetisi internasional akan mendapatkan beasiswa kuliah. Peraih medali perunggu akan mendapatkan beasiswa S-1, peraih medali perak akan mendapatkan beasiswa S-1 dan S-2, serta peraih medali emas akan mendapatkan beasiswa S-1, S-2 dan S-3.

"Saya harap prestasi ini bisa menjadi motivasi untuk memperluas bidang kompetisi perguruan tinggi di kancah internasional, tidak hanya untuk bidang Matematika," tuturnya. (rfa)

Berita Terkait