ITS News

Jumat, 10 Januari 2025
20 Agustus 2014, 16:08

Kembangkan Rangka Sepeda, Raih Piagam Paten

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Komplek Stadion Madya Semaja, Samarinda, Kalimatantan Timur, menjadi saksi penyerahan piagam paten yang secara langsung diberikan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM Dani Indrayana. Prosesi penyerahan piagam ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Dr Boediono MSc, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi SH MM, Gubernur Kalimantan Timur Drs Awang Faroek Ishak MM MSi, dan undangan lainnya.

Rangka Sepeda dengan Energi Kayuh Kecil adalah sebuah rangka sepeda yang dapat dirubah geometrinya. "Itulah keunikan dari paten ini," ujar Londen menjelaskan dengan riang. Ternyata, hingga saat ini, belum ada geometri rangka sepeda yang bisa diubah. Kini, dengan adanya desain ini, seseorang tidak harus membeli sepeda tertentu untuk satu jenis pemakaian. Cukup dengan satu sepeda dengan energi kayuh kecil dapat digunakan menjadi tiga jenis sepeda, yakni sepeda balap, sepeda gunung dan sepeda santai.

Ketika dipakai, perubahan jenis sepeda dapat dilakukan dengan mudah. Yaitu dengan mengendorkan kaitan pada rangka bagian atas sepeda, lalu mendorong atau menarik mundur pipa sadel sepeda sesuai dengan kebutuhan. "Jika pipa sadel didorong ke depan, sepeda tersesebut akan menjadi sepeda balap, sebaliknya, jika ditarik kebelakang sepeda akan berubah menjadi sepeda santai," jelasnya.

Penelitian ini adalah hasil karya bidang teknologi desain produk, khususnya alat transportasi konvensional yang dikembangkan di Laboratorium sejak tahun 2001. Sejak saat itu, tema sepeda menjadi topik utama pada tugas akhir mahasiswa S1 dan thesis mahasiswa S2 yang dibimbing oleh Londen.

Tidak hanya itu, penelitian ini pun ia geluti dalam hibah penelitian nasional dan pengembangan produk di industri manufaktur Indonesia. Dalam pengembangan produk khususnya sepeda, Londen bekerja sama dengan industri manufaktur PT Insera Sena, penghasil sepeda yang terkenal di Indonesia dengan merek Polygon.

Secara khusus, desain rangka sepeda yang dipatenkan ini sudah dibuat dalam bentuk prototipe. Dengan penyempurnaan desain serta pemilihan material rangka yang lebih ekonomis, diharapkan dapat dikeluarkan produk
jadi hasil rancangan paten ini. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas baik untuk transportasi jarak dekat, sepeda balap, berolahraga maupun rekreasi.

Selain itu, sejak tahun 2009, Londen telah mengusulkan tiga buah pendaftaran paten yang berhubungan dengan sepeda. Tidak hanya itu, dosen Jurusan Teknik Mesin ini juga mengusulkan dua buah paten rancangan kursi roda kepada Kementriam Hukum dan HAM. "Semua teknologi yang akan dipatenkan ini hampir mirip, yaitu sebuah transportasi yang ramah
lingkungan," ucapnya.

Kedepannya, Londen ingin mengembangkan geometri rangka sepeda yang tidak ada sambungaannya, yaitu rangka sepeda yang terbuat dari material plastik atau karbon. "Karena dapat meringankan pengendara sepeda, dan tidak menyebabkan energi kayuh yang dibutuhkan seorang pengendara akan menurun," pungkasnya. (ila/fin)

Berita Terkait