URSI adalah sebuah organisasi non-pemerintah dan non-profit di bawah pengawasan Dewan Internasional. Kali ini, URSI menggelar konferensi sains tingkat internasional di bidang ilmu radio yang meliputi aspek medan elektromagnetik dan gelombang. Konferensi ini sendiri diadakan setiap tiga tahun sekali. Untuk tahun ini, konferensi URSI diadakan selama delapan hari sejak Sabtu (16/8).
Tak pelak, kesempatan ini tak disia-siakan oleh tiga mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ITS yaitu Paramita Eka Wahyu Lestari, Indah Kurniawati, dan Daru Brilyantarto. Saat itu, Paramita dan Brilyantarto sedang menyelesaikan program magisternya sedangkan Indah sedang menyelesaikan program doktoralnya. Ketiganya akhirnya sepakat meneliti sistem komunikasi jarak jauh menggunakan frekuensi HF.
Dengan saran Prof Dr Ir Gamantyo Hendrantoro Ph D, guru besar jurusan Teknik Elektro, mereka pun mengajukan makalah penelitian mereka kepada pihak URSI. Setelah melalui berbagai seleksi administrasi, akhirnya mereka pun dinyatakan berhasil dan berangkat ke Beijing, Cina pada bulan Agustus lalu.
Menurut Paramita, salah satu anggota tim, mereka sengaja mengikuti kegiatan ini agar makalah yang mereka buat bisa go international. "Ini merupakan salah satu cara kami untuk bisa mempublikasikan karya kami di mata dunia," ungkapnya.
Meski mereka berada dalam satu tim penelitian, dalam konferensi URSI, mereka dipisah sesuai bidang keahlian masing-masing. Diterangkan oleh Paramita, ketika itu Paramita dan Indah berada dalam komisi C mengenai sistem komunikasi sedangkan Brilyantarto berada pada komisi G mengenai ionosfer.
Selama berada di Beijing, Paramita mengaku mendapat banyak keuntungan dan pengalaman menarik. "Di sana, kami bisa bertemu dengan beberapa saintis yang sebidang dengan kami. Dengan begitu, kami bisa saling berbagi informasi untuk mengembangkan wawasan kami," ceritanya.
Peraih Penghargaan Saintis Muda
Perjuangan mereka untuk membawa penelitian tersebut ke kancah konferensi internasional ternyata tidak sia-sia. Mereka akhirnya berhasil mendapatkan penghargaan URSI Young Scientist Award Scheme pada kesempatan ini. "Ini merupakan hal yang sangat mengejutkan bagi kami. Padahal, kami juga merupakan satu-satunya tim dari Indonesia," ungkap Paramita.
Paramita berharap, nantinya penghargaan ini bisa mendorong tim mereka untuk tetap mengembangkan riset mereka. "Kalau kami mendapat kesempatan lagi, kami juga berharap untuk bisa mengikuti URSI lagi. Karena kami juga ingin riset kami nanti mengalami kemajuan dan semakin berkembang," pungkasnya. (pus/man)
Kampus ITS, ITS News — Memberikan dedikasi terbaiknya dalam pengembangan riset dan pemberdayaan ilmu pengetahuan, kembali membawa dosen Departemen Kimia,
Kampus ITS, ITS News — Mengimplementasikan salah satu program yang disampaikan pada Pidato Rektor Awal Tahun 2025, Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meneruskan estafet kepemimpinan dalam lingkup fakultasnya. Dr Ing
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melahirkan doktor berprestasi, yakni Dr Muhammad Ruswandi Djalal SST