ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
26 September 2014, 10:09

Jalan Panjang ITS Menuju Emas Pimnas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pengalaman itu terjadi pada tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) XXVII, belum lama ini.  Mereka adalah Suci R Trisnawati, Okki Anugrah Putra, Titis Wahyu Pratiwi, Bima Krida Pamungkas, dan Fransisca Adelina Dian yang bergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa  bidang Pengabdian Masyarakat (PKMM).

Mereka khawatir, jika pencemaran air sampai di Kali Surabaya dalam 10 tahun mendatang, maka Kota Pahlawan akan mengalami krisis air bersih.

Pasalnya, Kali Surabaya menjadi sumber utama bahan baku air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kota tersebut.

Suci dan kawan-kawan pun menuangkan kekhawatiran mereka dalam penelitian untuk PKMM bertajuk EVEGS (Environmental Education Games). Ini merupakan permainan berbasis pendidikan cinta lingkungan dengan konsep pengelolaan air. Permainan ini dimaksudkan sebagai media pembelajaran pembangunan berkelanjutan yang diujicobakan di SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya.

"Pencemaran tak terlepas dari ulah tangan manusia, sehingga perilaku terhadap lingkungan menjadi hal mendasar yang harus dibenahi. Kami mengemas hal ini ke dalam pendidikan lingkungan," ujar Suci, seperti dinukil dari laman ITS, Jumat (26/9/2014).

Ada tiga tujuan utama pendidikan lingkungan yang dicanangkan tim Suci. Pertama, pemahaman; kedua, pembentukan karakter; dan ketiga, merangsang kepedulian dan kepekaan. EVEGS  mengajarkan perilaku hemat air melalui kegiatan cerdas cermat, permainan water heroes hingga simulasi pembuatan instalasi pengolahan air sederhana.

Suci dan timnya juga membuat Komunitas Water Heroes agar wawasan dan karakter cinta lingkungan para siswa SDN Klampis Ngasem 1 dapat tertular ke siswa SD lainnya di Surabaya. "Kami meminta para siswa mempresentasikan ilmu yang mereka peroleh kepada Komunitas Water Heroes ini di akhir program," imbuh Suci.

Kiprah Suci dan kawan-kawannya melalui EVEGS ternyata mengantarkan SDN Klampis Ngasem 1 Surabaya meraih penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup. Mereka dianggap sebagai sekolah yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Meski demikian, perjalanan tim EVEGS menuju Pimnas ke-27 tidaklah mulus. Mahasiswi Jurusan Teknik Sipil ini bercerita, salah satu kesulitan mereka alami saat harus mengikuti sesi Monitoring dan Evaluasi (monev) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Ketika itu, tidak semua anggota tim hadir. Mereka juga tidak mengikuti monev ketiga dari ITS. Suci dan rekan satu timnya pun tidak menyangka mereka bisa lolos untuk mengikuti Pimnas.

Meski demikian, tim ini memperbaiki diri pada camp yang dibuat ITS di Semarang. Mereka merevisi materi presentasi dan laporan akhir sebaik mungkin karena bobot penilaiannya mencapai 30 persen.

Kesulitan lainnya datang pada saat hari kompetisi tiba. Tim Suci belum mendapatkan ID Card peserta karena nama mereka tidak terdaftar dalam sistem panitia. Tidak mau ambil pusing, mereka malah sempat bercanda untuk mencari tiket pulang ke Surabaya. Setelah proses negosiasi dengan panitia, lima sekawan ini akhirnya bisa masuk ruang presentasi.

Di ruang tersebut, Tim EVEGS kembali tersandung kendala. Laptop yang disediakan panitia untuk sesi presentasi tiba-tiba hang. File slide presentasi yang sudah disiapkan pun tidak bisa dibuka.

"Sempat terjadi ketegangan antara panitia dan dewan juri kala itu, karena dewan juri bersikukuh laptop tidak boleh diganti, sesuai dengan kesepakatan di awal," tutur Suci.

Nasib baik masih berpihak kepada Tim EVEGS. Salah seorang peserta dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menemukan masalah yang menyebabkan laptop hang, kemudian membantu Suci dan kawan-kawan. Tim ini pun akhirnya dapat menyumbangkan satu dari empat medali emas yang diraih ITS pada Pimnas yang dihelat di Univesitas Diponegoro (Undip), itu. (rfa)

Berita Terkait