ITS News

Rabu, 02 Oktober 2024
27 September 2014, 10:09

Jalan Panjang Tim EVEGS Raih Emas di Pimnas

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

EVEGS merupakan singkatan dari Environmental Education Games. Program tersebut berupa permainan berbasis pendidikan lingkungan dengan water tretament concept sebagai media menuju Education for Sustainable Development (ESD).

Untuk meraih emas, para kreator EVEGS, yakni Suci R Trisnawati, Okki Anugrah Putra, Titis Wahyu Pratiwi, Bima Krida Pamungkas, dan Fransisca Adelina Dian harus melewati sejumlah rintangan. Mulai dari nama yang tidak terdata hingga laptop hang.
 
Bahkan, awalnya Suci dan kawan-kawan tidak menyangka bisa lolos dalam Pimnas di Semarang belum lama ini. Pasalnya ketika Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) berlangsung, tidak semua anggota tim hadir.

"Bahkan, kami tidak mengikuti Monev ketiga yang dilaksanakan ITS. Sehingga, awalnya kami tidak menyangka bisa lolos PIMNAS,” kenang Suci, seperti disitat dari ITS Online, Sabtu (27/9/2014).

Kemudian, sama seperti tim lainnya, lima mahasiswa itu juga mengikuti camp yang diselenggarakan ITS di Semarang. Momen itu yang mereka manfaatkan untuk terus memperbaiki presentasi, slide, dan laporan akhir.

”Kami buat laporan akhir semaksimal mungkin. Setiap ada revisi slide, kami selalu meng-update laporan akhir, karena bobotnya 30 persen,” ujar Titis.

Ujian bagi tim tersebut belum berakhir. Saat hari kompetisi tiba, Bima bercerita jika Tim EVEGS belum mendapatkan ID Card lantaran nama mereka tidak terdaftar dalam sistem yang dimiliki panitia.

Tapi keadaan itu justru ditanggapi santai oleh Meski demikian, mereka tetap santai dan tak ambil pening terkait hal tersebut. ”Bahkan kami sempat berpikir, ya sudah ayo kita cari tiket pulang ke Surabaya saja. Namun akhirnya, kami bisa memasuki ruangan presentasi setelah negosiasi dengan panitia," papar Bima.

Kesabaran lima sekawan itu kembali diuji. Ketika Tim EVEGS dipanggil untuk melakukan presentasi, laptop yang disediakan panitia mendadak hang (macet), sehingga slide presentasi tidak dapat dibuka.

Sempat terjadi ketegangan antara panitia dan dewan juri kala itu, karena dewan juri bersikukuh laptop tidak boleh diganti, sesuai dengan kesepakatan di awal. Beruntung, peserta asal Universitas Airlangga (UA) Surabaya menemukan titik permasalahan laptop tersebut dan membantu mereka. (mrg)

Berita Terkait