ITS News

Jumat, 08 Agustus 2025
01 November 2014, 17:11

Menebar Inspirasi Lewat TEDx ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mengangkat tagline Ideas Worth Spreading, acara yang berlangsung selama enam jam ini dibuka dengan paparan seorang transformator bencana menjadi berkah, Dr Januarti Jaya Ekaputri. ”Sering kali, nama bencana itu identik dengan nama perempuan, perempuan yang kental dengan kesan cantik kenapa harus diidentikkan dengan bencana? Seperti Lumpur Lapindo (Lusi) misalnya,” ujar Dosen Jurusan Teknik Sipil ITS ini.

Apa yang ada di benak Januarti dalam menanggapi bencana ini adalah bagaimana ia bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat. Tak ayal, ia pun memutar otak dengan segala ilmu yang dimilikinya hingga terciptalah beton ringan yang bahan baku utamanya berasal dari Lusi.

Kisah inspiratif pun berlanjut ke Achmad Rizal Mustaqim, mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ini sempat menggemparkan auditorium lantaran kefasihannya berbahasa Inggris di muka umum. Bahkan, di usianya yang terbilang belia ini cukup kontradiktif dengan kelihaiannya memaparkan isu-isu dunia. ”Ini karena Rizal merupakan mahasiswa teknik yang kemampuan diplomasinya sudah sampai ke panggung internasional,” celetuk salah satu penonton ketika mahasiswa angkatan 2012 ini menerima tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Peraih Outstanding Delegate di Japan University English Model United Nations (JUEMUN) ini menyinggung bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa sesungguhnya hadir untuk menjawab segala permasalahan dunia. ”Model United Nations (MUN) didedikasikan untuk kita para pelajar di seluruh dunia yang tergerak hatinya untuk ikut andil menyumbang ide dan menyelesaikan persoalan yang menimpa bumi kita,” pungkasnya setelah memaparkan berbagai konflik dan masalah dunia.

Tak mau kalah, salah satu alumni ITS, Deden Fathurrahman ST turut menyedot perhatian ratusan pasang mata yang bersiap menerima inspirasi darinya. Peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,66 tersebut banyak menceritakan pandangannya mengenai desain dan kolerasinya dengan filosofi kehidupan.

Ia pun menuangkannya ke dalam bentuk buku berjudul DPAZL Book & Future Community. Buku yang berhasil dirintisnya sejak Maret 2014 ini membahas mengenai teka-teki kehidupan, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan desain lambang dan logo. ”Hal ini sengaja saya sorot untuk membangun awareness terhadap eksistensi kelompok elit illuminati,” paparnya. (imb/man)

Berita Terkait