Oleh : Dadang ITS |
1,071
|
Source : -
Berawal dari keinginan untuk mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 26 di Mataram, akhirnya muncullah ide untuk meneliti aktivitas jantung ibu hamil. "Dikarenakan penelitian mengenai aktivitas jantung ibu hamil sudah banyak, para dosen Teknik Fisika mengusulkan agar kami membuat alatnya saja," ujar Asrori.
Alat ini telah mampu memisahkan sinyal ECG ibu dengan janin dimana frekuensi sinyal ibu lebih kecil dari pada janin. Selain dapat untuk memonitoring keadaan jantung ibu, alat ini juga dapat digunakan untuk memonitoring keadaan jantung janin. Portable Maternal Electrocardiogram juga dirancang untuk dapat digunakan oleh siapun dan dimanapun tempatnya. fungsi utama alat ini adaah sebagai pemisah sinyal.
Asrori mengatakan, dalam proses pembuatan alat pemisah detak jantung ini dia dan temannya banyak dibantu oleh berbagai pihak. "Banyak dosen ITS dan mahasiswanya yang membantu saya dalam membuat alat ini," ujarnya. Bahkan alatnya sukses menembus babak final Pimnas 26 tahun 2013.
Sejauh ini, alat tersebut masih menggunakan kabel dalam pengoperasiannya. Rencananya, alat ini akan dikembangkan menjadi alat yang bisa digunakan pada Smarthphone . "Tinggal menggunduh di Playstore, ibu hamil bisa mengetahui kondisi dirinya dan bayi yang dikandungnya," ujarnya.
Sistem Kerja Tak Rumit
Electrocardiography dikenal untuk monitoring penyakit jantung dalam kehamilan karena bersifat non-invasif dan lebih aman. Pemantauan ini kebanyakan dilakukan dengan melihat aktivitas sinyal electrocardiogram yang dihasilkan. Namun perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil menyebabkan banyak noise yang merusak keakuratan sinyal electrocardiogram.
Terdapat beberapa teknik pemisahaan sinyal tercampur yang dapat digunakan untuk memurnikan sinyal jantung ibu hamil. Diantaranya yang paling sering digunakan adalah filtering. Namun, dalam rancang bangun ini tidak menggunakan teknik filtering, karena pemfilteran dapat menghilangkan beberapa bagian sinyal sehingga menyulitkan proses diagnosis.
Teknik pemisahan sinyal yang digunakan yaitu Blind Source Separation (BSS). Algoritma BSS bekerja dengan memanfaatkan sinyal input hasil bacaan beberapa sensor yang disusun secara array. Sensor array merupakan sekumpulan sensor yang terhubung menjadi satu kesatuan untuk menerima serta mentransmisikan sinyal fisis. Dalam hal ini, sensor yang digunakan yaitu disposable electrode.
Dengan menggunakan susunan electrode, maka dapat dicapai seleksi spasial yang artinya memperkuat propagasi sumber dari arah tertentu dan melemahkan dari arah yang lainnya. Secara matematis, algoritma BSS bekerja dengan konsep probabilistik. Dimana sinyal sumber yang tidak dikenali karena telah tercampur dipisahkan secara buta.
Setidaknya, ada empat elektode yang digunakan. Keempat electrode tersebut akan menangkap sinyal yang berasal dari ibu (maternal cardiac), janin (fetal cardiac), dan noise dari berbagai sumber. Algoritma BSS kemudian akan memisahkan ketiganya dengan beracuan pada perbedaan propagasi masing-masing sinyal terhadap masing-masing electrode.
Electrode yang digunakan untuk sensor
array adalah jenis
disposable. Sinyal listrik hasil bacaan
electrode kemudian diproses pada instrument ECG agar dapat dibaca oleh program pemisah BSS. Instrument ECG dirancang dengan power supply dari baterai yang dapat diisi kembali jika habis. Sementara itu, program pemisah dibuat pada
software Visual Basic 6.0 dan menghasil
output berupa sinyal ECG ibu dan bayi. (ila/guh)