ITS News

Kamis, 30 Januari 2025
14 Februari 2015, 11:02

PKM AI, Jalan Lain Publikasi Jurnal Ilmiah

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Rizky Akbar Wiradhika, Menteri Inovasi Karya BEM ITS mengutarakan dalam sambutannya betapa pentingnya keikutsertaan mahasiswa dalam PKM AI. Pasalnya, pengetahuan mahasiswa akan jenis PKM ini menurutnya masih minim.
Menurut Rizky, PKM AI sendiri dimaksudkan untuk memacu kemampuan mahasiswa dalam menuangkan pemikirannya dan hasil kegiatan ilmiah dalam bentuk jurnal ilmiah. Bahasan yang dapat dituangkan untuk membuat  PKM AI dapat didasari dari pengalaman penelitian, praktek lapangan, magang, maupun Kerja Kuliah Nyata (KKN) mahasiswa.
Meski tidak sepopuler PKM 5 Bidang, terdapat kurang lebih 50 peserta perwakilan himpunan mahasiswa jurusan yang antusias untuk mengikuti pelatihan. Dr Bandung Arry Sanjoyo MIKom, dosen penalaran ITS pun memberikan motivasi dan pengenalan PKM yang lebih menekankan kemampaun menulis dan analisis ini. ”Mahasiswa atribut utamanya ilmiah, jadi jangan sampai gak bisa menulis,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan bahwa ada banyak mahasiswa di Indonesia yang sudah lulus tapi tidak bisa menulis. Karena itu, kemampuan berkomunikasi, menurut Bandung, sangat dibutuhkan sekarang. ”Communication Skill itu penting, tapi yang terkuat bukanlah bentuk oral melainkan dalam bentuk tulisan,” tegasnya.
Selain itu juga hadir pula Putu Gde Ariastita ST MT yang memberikan materi terkait tata cara penulisan PKM AI. Putu menerangkan bahwa PKM 5 bidang bisa dijadikan PKM AI terkecuali untuk PKM GT. Sehingga, penggalian ide akan lebih mudah bila dibandingkan dengan PKM jenis lain. Menurutnya, melalui PKM AI ini akan menjadi sebuah kerjasama yang menguntungkan. ”Dosen itu butuh publikasi, sedang mahasiswa butuh aktualisasi diri,” jelas dosen yang juga Ketua Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)  ini.
Di akhir, ia berharap agar semua peserta yang hadir bisa menularkan ke mahasiswa lain. Berdasarkan data yng dihimpun, dari tahun ke tahun PKM AI mahasiswa ITS yang didanai oleh dikti pun semakin menurun jumlahnya. Dengan adanya pelatihan ini, ia berharap jumlahnya akan bisa lebih baik dari tahun kemarin. ”Terlebih dengan kondisi ITS sekarang yang sedang menuju status Universitas Riset Bereputasi Internasioal (URBI), salah satunya adalah dengan memperbanyak publikasi jurnal ilmiah lewat PKM ini,” pungkasnya. (owi/sha)

Berita Terkait