ITS News

Rabu, 30 Juli 2025
21 Februari 2015, 16:02

Pentingnya Statistika dalam Quality Control Perusahaan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ir M Djoko Purwono, salah satu pemateri, menjelaskan, sebenarnya ilmu QC dibuat untuk meminimalisir kesalahan yang dilakukan manusia dalam sebuah kegiatan industri. Itulah sebabnya perusahaan-perusahaan besar sangat membutuhkan tenaga kerja yang ahli pada bidang ini. "Ini juga berlaku di perusahaan tempat saya bekerja," tegas Q-EHS Systems Manager PT Philips Indonesia ini.

Dalam pemaparannya, Djoko juga menjelaskan bahwa saat ini ilmu mengenai QC sudah mulai berkembang menjadi ilmu Total Quality Management (TQM). "Dengan QC, kita hanya mampu mengevaluasi kesalahan teknis dalam proses produksi suatu perusahaan. Namun dengan TQM, kita sudah mampu mengevaluasi sistem manajemen perusahaan itu sendiri," terangnya.

Menurut Djoko, kemampuan untuk mengevaluasi ini biasanya dipelajari dalam ilmu statistika yang lebih dikenal dengan metode Six Sigma. Lanjutnya, Six Sigma adalah sebuah metode untuk inspeksi, mengukur, menganalisa, memperbaiki dan mengontrol produksi suatu perusahaan. Alat yang digunakan untuk membantu proses analisis ini adalah Diagram Pareto dan Histogram. "Inilah alasan mengapa kita harus paham dulu ilmu dasar matematika," ungkap Djoko.  

Bagi Djoko, kondisi ini menjadi kesempatan besar bagi mahasiswa ITS, terutama untuk Jurusan Statistika dalam mengembangkan ilmu QC. "Dengan ilmu QC, kita tak hanya berbicara soal hitungan, namun juga kualitas manajemen perusahaan," pungkasnya.

Banyak Peminat
Menurut Muhammad Fadil, Ketua HIMASTA, jumlah peminat dalam pelatihan software QC ini mengalami peningkatan sekitar 30 persen dibanding tahun sebelumnya. "Ilmu QC sudah menjadi tren di Jurusan Statistika karena sangat dibutuhkan dalam dunia industri," ujarnya.

Meski pelatihan QC ini lebih fokus ke bidang statistika, namun pesertanya tidak hanya mahasiswa Jurusan Statistika ITS saja. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya mahasiswa Universitas Airlangga, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan Universitas PGRI Adi Buana. Bahkan beberapa alumni juga turut hadir dalam pelatihan ini. "Ilmu QC itu luas dan banyak implementasinya. Tak heran jika peminatnya pun membeludak," pungkas Fadil. (pus/ady)

Berita Terkait