Pemateri dari acara ini yaitu, Dr Warsito, M Eng yang merupakan Ketua Masyarakat Ilmuan dan Teknologi Indonesia. Selain itu, ia adalah ilmuan penemu Electrical Capacitance Volume Temography (ECTV). Hebatnya lagi, ia juga penemu scanner empat dimensi (4D) yang telah digunakan NASA dan Departemen Energi USA serta industri-industri lainnya di dunia.
Sementara itu, pemateri kedua yakni dr Gamal Albinsaid, yang merupakan CEO Indonesia Medika. Ia juga peraih penghargaan The HRH Prince of Wales Young Sustainbility Entrepreneur dari kerajaan Inggris. Serta tokoh Perubahan Republika 2013.
Dalam pemaparannya, Warsito menjelaskan, dari persamaan poisson dan laplece-lah dirinya dapat mengembangkan alat untuk dapat mendeteksi sel kanker. Selain itu, ECTV miliknya ini tidak hanya dapat mendiagnostik penyakit kanker tetapi dapat membunuh sel kanker tersebut. Alat yang berbasis teknologi ECVT itu terdiri dari empat perangkat yakni brain activity scanner, breast activity scanner, brain cancer electro capacitive therapy, dan breast cancer electro capacitive therapy.
Diakui Warsito, Brain activity scanner dibuatnya sejak Juni 2010. Alat tersebut berfungsi mempelajari aktivitas otak manusia secara tiga dimensi. Bentuk alat tersebut mirip helm dengan puluhan lubang connector yang dihubungkan dengan sebuah stasiun data akuisisi yang tersambung dengan sebuah komputer." Brain activity scanner ini dapat membedakan jenis kanker ganas dan kanker jinak serta tumor, dan dapat menembus baju si penderita kanker," paparnya.
Selain menjelaskan teori mengenai alat yang ia ciptakan, Warsito juga berpesan pada para peserta. Menurut Warsito, hakekat hidup adalah kontribusi melalui ilmu sehingga dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya.
Sementara itu, menurut Gamal, orang yang hidup berdasar pada nilai-nilai spritual pengaruhnya akan lebih besar daripada orang-orang yang hidup hanya berdasar pada nilai-nilai intelektual semata. Ia menyontohkan Sultan Mohammed Al Fatih yang dapat menaklukan konstatinopel pada usia belia 23 tahun. "Dia dapat menaklukan kota adidaya di kala itu dengan nilai spritual yang tinggi,"jelasnya
Menurut Ahlun Ridwan S, Ketua Gmail 2015, tema yang diambil dalam seminar kali ini bertujuan untuk memberikan pelecut semangat kepada mahasiswa, untuk berkarya dan membangun Indonesia menjadi lebih maju. "Tidak ketinggalan para pemudanya memiliki karakter yang berbudi luhur," jelasnya.
Tidak hanya mahasiswa ITS saja yang mengikuti seminar ini, yang menarik adalah Mahasiswa S3 Universitas Negeri Solo, Setyo Hartanto. Ia rela jauh-jauh hadir ke Surabayauntuk mengikuti seminar ini. ” Lembaga Dakwah Kampus (LDK) ITS ini sangat menginspirasi sekali, dan sangat bagus, cocok untuk kalangan muda untuk berkarya,” puji Setyo. (ila/ady)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pendidikan tanah air. Kali ini,
Para siswa dan tim Abmas ITS pengajar Pelatihan IoT di SMA Negeri 2 Pasuruan Kampus ITS, ITS News —
Kampus ITS, ITS News — Memperingati Dies Natalis ke-64,Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkolaborasi dengan dosen Institut Seni Indonesia
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti mengobarkan semangatnya dalam bidang riset. Melalui enam