Dikatakan Sunarno SE, tahun 2015 sebanyak 1659 mahasiswa terdaftar menjadi calon wisudawan ITS ke-111. Pun demikian, hanya ada 1560 mahasiswa yang berhasil lolos yudisium baik di tingkat Fakultas maupun Institut. "Sisanya mereka gagal dalam Yudisium. Salah satu penyebabnya adalah nilai TOEFL yang masih di bawah standar," jelas Kepala Bagian Badan Akademik dan Pengelolaan Data Pendidikan ini.
Lebih lanjut, bila di presentasekan setidaknya terdapat 5,67 persen mahasiswa yang gagal lolos pada wisuda ke-111. ”Sedangkan, pada wisuda ke-110 hanya terdapat 2,94 persen mahasiswa," tutur Narno. Sehingga ia mengatakan jumlah mahasiswa ITS yang gagal diwisuda mengalami peningkatan sebesar 2,73 persen.
Menanggapi hal ini, Dr Dra Ismaini Zain MSi pun angkat bicara. Ketua Tim Bidang Lembaga Pengembangan Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Hubungan Alumni (LP2KHA) ITS ini mengaku pihaknya (ITS, red) selama ini tidak pernah meningkatkan standar TOEFL bagi mahasiswa. "Untuk mahasiswa D3 minimum skor TOFL 450. Sedangkan D4, S1, dan S2 skor minimumnya adalah 477. Lain halnya dengan S3 skor minimum TOFL yang harus dicapai adalah 500," ungkap Ismaini.
Ismaini menambahkan, bahwa standar skor TOEFL yang ditetapkan ITS tidak terlalu sulit untuk dicapai mahasiswa. "Skor minimum TOEFL 477 terlalu rendah buat mahasiswa," ungkap wanita berkacamata ini. Terkait hal tersebut UPT Bahasa ITS juga memaparkan, bahwa 477 merupakan skor yang terlalu mudah untuk diraih.
Dikatakannya, dari beberapa tahun sebelumnya pun ITS telah memberlakukan tes awal TOEFL bagi mahasiswa baru. Hal ini dilakukan, agar ITS mengetahui kemampuan bahasa inggris tiap mahasiswa. "Nantinya, dari hasil TOEFL ini mahasiswa akan dikelompokan dalam beberapa tipe. Diantaranya tipe A, B, dan C," jelas Ismaini kepada ITS Online.
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan Peraturan Rektor ITS tentang Peraturan Akademik ITS tahun 2014, ITS membuat kebijakan untuk meningkatkan atmosfer internasionalisasi. Ia menjelaskan ITS menerapkan kuliah berbahasa inggris selama satu semester. Selain itu, sedikitnya terdapat dua mata kuliah berbahasa inggris yang ditawarkan kepada mahasiswa oleh jurusan atau program studi masing-masing. ”Namun, peraturan ini hanya berlaku bagi mahasiswa yang memiliki skor TOEFL minimal 477,” tambahnya.
Di akhir, Ismaini juga sempat memberikan masukan kepada ITS terkait masalah kemampuan bahasa inggris mahasiswa. "Masalah ini perlu dikaji secara mendalam terkait keberhasilan beberapa program yang telah dilakukan,” ungkapnya. Menurutnya, hal ini dilakukan, agar ITS mengetahui secara komperhensif kemampuan setiap mahasiswa. (sho/man)
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa menguatkan tekadnya untuk membentuk generasi muda yang prestatif
Kampus ITS, ITS News – Perayaan Natal merupakan momen istimewa bagi umat kristiani yang merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus.
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar pameran karya mahasiswa yang