Tali asih yang diberikan berupa perhiasan emas berlogo ITS seberat sepuluh gram dan uang senilai lima juta rupiah. Dari total 27 penerima tali asih, 17 orang merupakan dosen/karyawan yang telah selesai masa baktinya. Sedangkan 10 orang sisanya merupakan janda/duda yang pasangannya telah meninggal dunia sebelum tiba waktu pensiun.

Rektor ITS Dr Ir Prof Tri Yogi Yuwono DEA dalam sambutannya mengatakan, penting untuk memberikan tali asih kepada mereka yang telah berjasa ikut membangun ITS. Selama menjabat sebagai rektor, ini merupakan kali keempatnya memberikan secara simbolis penghargaan tali asih. "Ada rasa bangga bisa mengantar orang-orang hebat ini saat purna tugasnya," kata Tri Yogi.

Tri Yogi menambahkan, dosen dan tendik yang purna tugas lebih banyak daripada dosen/tendik yang baru masuk. Akibatnya, kurangnya tenaga pengajar ini akan menjadi masalah krusial bagi ITS nantinya. "ITS hanya memiliki 903 dosen aktif, padahal kebutuhannya lebih dari itu," ungkap rektor yang sebentar lagi melepas jabatannya ini.

Usai sambutan rektor, dilanjutkan penyampaian kesan pesan oleh perwakilan dari dosen purna tugas Ir Sudjud Darso Puspito MT. Pria asli Solo itu menganggap, ITS sudah menjadi panggung tempatnya tumbuh dan berkembang. Sejak ia kuliah, kerja, hingga kini tempat tinggalnya pun di sekitar wilayah ITS. "Utamanya ITS menjadi panggung yang telah mengembangkan sisi akademik saya, terima kasih banyak," ujarnya.

Senada dengan Sudjud, Dr Hendra Suhartini yang telah mengabdi selama 32 tahun merasa sangat tersanjung dengan pemberian tali asih oleh ITS. "Senang karena tendik masih diapresiasi meski tidak lagi mengabdi di ITS," ungkap Suhartini, tendik purna tugas dari Fakultas Teknologi Industri (FTI).

Berdasarkan info yang didapat ITS Online, dana yang digunakan untuk tali asih ini berasal dari dana Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Badan Layanan Umum (BLU) tahun anggaran 2014. (owi/oly)