ITS News

Rabu, 25 Desember 2024
21 April 2015, 17:04

Kultam Mesin, Kenalkan Profesi Logging Engineer

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Dalam kuliah tamu tersebut, I Ketut Parikesit, General Field Professional , Wireline and Perforating Service, Cased Hole, Halliburton didapuk sebagai pembicara. Dalam pemaparannya, Ketut menjelaskan proses pengeboran minyak dilakukan mulai dari hulu hingga hilir.

Pertama, proses drill dilakukan untuk mengidentifikasi batuan dan jenis fluida yang ada di lokasi titik sumur yang diduga memiliki kandungan minyak. Hanya terdapat tiga macam jenis fluida, jika bukan minyak atau gas, maka sumur tersebut hanya memiliki kandungan air. ”Tak jarang dijumpai beberapa sumur yang kering dan tak memiliki kandungan minyak. Oleh sebab itu logging engineer memiliki peran penting dalam proses ini,” ungkap Ketut.

Proses selanjutnya dilakukan pengeboran minyak. Sederhananya, dalam hal ini kita membuat lubang di tempat yang sudah diidentifikasi. Lubang tersebut kemudian dipasang casing dan disemen bagian dindingnya. Proses tersebut dilakukan untuk memperkokoh bangunan sumur.

Disamping memetakan lapisan tanah, proses ini juga dilakukan untuk mengambil sampel dalam bentuk logging data. Data tersebut kemudian diterjemahkan sehingga dapat memeriksa kandungan air, gas dan lapisan tanah sebelah mana yang mungkin ada kandungan minyak.

Tak berhenti di situ, proses yang diamakan perforating itu dilakukan untuk melubangi dinding sumur agar kandungan minyak dalam tanah tersebut dapat keluar. Sehingga proses produksi pengeboran minyak dapat berjalan dengan lancar.

Diakhir acara, Fernando, salah satu peserta mengajukkan pertanyaan mengenai krisis yang tengah dialami pelaku industri migas. Menurutnya, banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan di sektor industri migas menjadi keresahan tersendiri bagi calon lulusan perguruan tinggi teknik, termasuk ITS.

Menanggapi hal tersebut, Ketut mengatakan, para lulusan baru Indonesia tidak perlu mencemaskan kasus tersebut. ”PHK memang terjadi, namun bukan berarti operator migas tidak mencari orang baru. Mungkin proses rekrutmen saja yang lebih selektif,” pungkasnya. (ao/sha)

Berita Terkait