ITS News

Jumat, 09 Mei 2025
08 Mei 2015, 02:05

Kenali Geospasial, Kembangkan Kemaritiman Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar tersebut menghadirkan empat pembicara sekaligus dengan topik berbeda. Dr Priyadi Kardono M Sc, Kepala Badan Informasi dan Geospasial (BIG), membawakan materi tentang peran informasi Geospasial dalam pembangunan Indonesia sebagai poros maritim. Menurut Priyadi, pemerintah saat ini tengah fokus dalam pengembangan infrastruktur maritim. Hal itu tidak lepas dari program tol laut yang saat ini tengah digencarkan.

Sementara itu, peran Geospasial atau yang lebih dikenal dengan ilmu tata letak dan ruang kebumian terdapat pada penyedia peta Lingkungan Laut Nasional (LLN). Sehingga pemerintah dapat mengetahui kondisi perairan di berbagai wilayah Indonesia. "Selain itu, juga sebagai penyedia peta Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) dan tata laksana integrasi Informasi Geospasial Tematik (IGT)," ujar Priyadi.
Pada sesi selanjutnya terdapat Prof Dr Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Thomas menjelaskan, secara keseluruhan LAPAN berperan sebagai penyedia gambaran pengindraan jauh dengan satelit terhadap fasilitas stasiun bumi. Sehingga data pengindraan jauh tersebut dapat diekstraksi menjadi sebuah informasi di berbagai sektor. "Di antaranya bahari, inventarisasi pulau-pulai kecil, dan perikanan tangkap," tuturnya. 
Dr Ir Imam Mudita MSc, perwakilan Kemenko Kemaritiman, juga turut hadir pada simposium kali ini. Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pengendalian Bidang Kemaritiman secara khusus dibahas dalam materi yang ia bawakan. Pada sesi terakhir, Kepala Program Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Survey Kelautan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Ir Djunaedi Muljawan MSc turut memberikan ulasannya terhadap topik pengembangan poros maritim nasional. 
Menurut Djunaedi, ada beberapa hal yang harus dibenahi pemerintah untuk mengembangkan kemaritiman Indonesia. Di antaranya memperkuat kedaulatan maritim Indonesia, pemanfaatan sumber daya alam, serta pembangunan infrastruktur. "Jika sudah dibenahi, Indonesia akan menjadi bangsa bahari yang maju," ulasnya. 
Reza Fajar Maulidin, ketua pelaksana simposium, berharap peserta dapat memperluas wawasannya tentang bidang geospasial dan dunia kemariman. "Selain itu, semoga acara ini bisa menjadi awal yang baik untuk kerjasama antara ITS dengan pemerintah," tutur Reza. Sebelumnya, telah disepakati kerjasama antara ITS dan BIG dalam bidang pendidikan. (dza/ali)

Berita Terkait