Awalnya, tim yang digawangi oleh Mikail Rizki, Galura Wirautama, Fikri Imanudin dan Marsanura Hibatullah ini sempat pesimis dengan karya mereka. Diungkapkan oleh Mikail, saat itu maket buatan mereka terlihat paling sederhana jika dibandingkan karya dari universitas lain. "Awalnya kami sempat kaget, namun akhirnya kami sadar bahwa penilaian bukan hanya dari desain," tukas anggota Society of Petroleum Engineers (SPE) ITS Student Chapter ini.
Meski maket Narayana terlihat sederhana, namun ternyata karya merekalah yang dianggap paling realistis untuk diaplikasikan di lapangan oleh para juri. Menurut Mikail, sebenarnya maket karya universitas lain lebih inovatif. "Sayangnya, menurut juri inovasi mereka kurang realistis jika diterapkan," ulasnya.
Keunikan lainnya adalah Narayana memiliki fasilitas double derrick. Derrick adalah menara yang digunakan untuk melakukan pengeboran bawah laut. Fasilitas tersebut berguna untuk memperpendek lamanya operasi pengeboran. "Selain itu, maket kami tergolong murah jika dihitung menurut ilmu ekonomi," jelas mahasiswa yang bercita-cita menjadi pengusaha muda ini.
Meski demikian, tim ini sempat dibuat bingung oleh para juri saat diminta untuk menghitung displacement (berat bagian yang terbenam, red) maket Narayana. Namun, kondisi ini akhirnya dapat diatasi oleh tim yang seluruhnya merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan (JTK) ini. "Untungnya, saat itu kami ingat rumus perhitungan yang pernah diajarkan oleh dosen JTK," ceritanya seraya tersenyum.
Ketika ditanya mengenai nama Narayana sendiri, Mikail menjelaskan bahwa mereka terinspirasi oleh salah satu dosen mereka yang terkenal cukup prestatif. Menurutnya, salah satu dosennya tersebut bahkan menjadi terkenal karena gaya mengajarnya yang sangat menegangkan namun sangat inspiratif. "Alhamdulillah, karya kami akhirnya bisa prestatif seperti Beliau," ujar mahasiswa asal Gresik ini.
Di akhir, Mikail berharap prestasi timnya bisa menginspirasi mahasiswa lain untuk mengikuti kompetisi serupa. Di sisi lain, sempat terpikir oleh Mikail dan timnya untuk mengembangkan maket mereka menjadi karya nyata. "Tetapi, kami masih perlu belajar lebih dalam lagi untuk mewujudkannya," pungkasnya. (pus/man)
Kampus ITS, ITS News — Memberikan dedikasi terbaiknya dalam pengembangan riset dan pemberdayaan ilmu pengetahuan, kembali membawa dosen Departemen Kimia,
Kampus ITS, ITS News — Mengimplementasikan salah satu program yang disampaikan pada Pidato Rektor Awal Tahun 2025, Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meneruskan estafet kepemimpinan dalam lingkup fakultasnya. Dr Ing
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melahirkan doktor berprestasi, yakni Dr Muhammad Ruswandi Djalal SST