ITS News

Sabtu, 11 Januari 2025
21 Juni 2015, 00:06

Lewat Hobi, Zahra Raih Mawapres ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pertama kali masuk ITS tidak pernah terpikirkan olehnya bisa berprestasi seperti sekarang. Seiring berjalannya waktu, dara angkatan 2012 ini pun mulai mencoba menggali informasi seputar mawapres. "Hanya sekedar mencari informasi saja," kenangnya.

Saat masih berstatus mahasiswa baru, ia sering mendapat wejangan dari kakak seniornya. "Kamu harus bisa mengukir sejarah di kampus ini," tuturnya menirukan ucapan sang senior. Pesan tersebut terus melekat dalam ingatannya dan menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswi yang akrab disapa Zahra ini.

Beberapa tahun berikutnya saat mendapat kesempatan mengikuti pelatihan trainer keilmiahan ITS, ia mulai merenungkan keadaannya yang masih belum meraih prestasi. "Kalau saya tak punya prestasi berati tidak ada bedanya dengan mahasiswa kebanyakan," tambah mahasiswi Jurusan D3 Teknik Kimia tersebut. Terlebih lagi, sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) ia juga belum pernah menjuarai kompetisi.

Merenungi hal tersebut, Zahra pun tetap tegar dan terus berusaha untuk berjuang. "Saya yakin perjuangan tak akan pernah menghianati usaha," tegasnya. Benar saja, ketika beberapa tahun menapaki kuliah di ITS ia mulai mengumpulkan pundi-pundi prestasinya.

Sejak saat itu berbagai prestasi dibidang karya tulis berhasil diperoleh. Menurut Zahra, karya tulis merupakan minat terbesarnya. Salah satu pencapaian yang berhasil diperolehnya yakni medali emas pada Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) 27 tahun lalu. ”Saya masih belum percaya karena PKM yang saya buat berasal dari ide yang sederhana,” ujarnya.

Uniknya, ide tersebut ia dapat waktu perjalanan pulang ke kampung halaman. Waktu duduk di bus ia mendapatkan gagasan untuk membuat Air Conditioner (AC) yang tidak mengandung freon. Pasalnya, pemakaian freon secara berlebihan dan akan menyebabkan pemanasan global. Dengan alasan tersebut, ia membuat ide agar bus tidak menggunakan freon dan menggunakan sirkulasi dari bus.

Tingginya minat Zahra dibidang karya tulis membuatnya terus fokus untuk dapat berprestasi dibidang tersebut. Tak ayal, ia pun membuat target untuk dapat membuat 50 karya tulis selama ia masih berstatus sebagai mahasiswa. "Kadang saya tidak bisa tidur hanya karena memikirkan ide baru," paparnya.

Tak puas dengan kegiatan dalam lingkup nasional, Zahra pun mulai mencari kegiatan yang dapat membuatnya berkembang hingga skala internasional. Mulai dari kegiatan Community and Technological Camp yang diadakan oleh International Office ITS hingga Asean Leaderprener Conference akhirnya turut ia ikuti.

Lewat beberapa prestasi tersebut, akhirnya ia mencoba mencari peruntungan dengan mengikuti ajang ITS Heroes 2015. Bukan hanya kemauan dari diri sendiri, Ketua Jurusan (kajur) D3 Teknik Kimia pun turut memotivasi Zahra mengikuti kompetisi bergengsi tersebut. "Saya merasa senang sekaligus menjadi tantangan tersendiri," ucapnya.

Motivasi Wajib

Menurutnya ada motivasi tersendiri yang mau tidak mau harus dijadikan landasan selama dirinya mencari berbagai prestasi. "Motivasinya adalah Allah dan juga keluarga," ujarnya tersenyum. Dirinya sadar bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini berasal dari Allah. Karena itu, segala yang ada di dunia ini pun haruslah digunakan untuk sesutau yang bermanfaat.

Peran keluarga menurutnya sangat pentig. Pasalnya, keluargalah yang membuat Zahra baik dalam hal keagamaan. Tak ayal, berbagai ide karya yang ia lahirkan pasti melihat dari sisi kebermanfaatannya untuk banyak orang. Ia pun memiliki tekad bahwasanya orang seperti dirinya mampu bersaing dengan orang diluar sana yang tak begitu religius. "Saya ingin buktikan kalau orang seperti saya juga bisa berprestasi," pungkasnya dengan semangat. (hil/sha)

Berita Terkait