Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bagian Pengguna Jasa SLRI Dr Wutthikrai Busayaporn, pemanfaatan akselerator partikel dapat digunakan untuk pendalaman riset. Mulai dari bidang kimia, biologi molekuler, metalurgi, fisika partikel , dan penelitian lainnya. "Penggunaan konsep tersebut mengaplikasikan neutron dan sinkroton demi pencapaian hasil maksimal,"terangnya.
Bagi Wutthikrai, mencari rekan dari negara asing sangatlah penting. Untuk itu ia rela berbagi fasilitas dengan peneliti lain dalam lingkup ASEAN. "Bekerja sama dapat membuahkan hasil yang lebih baik," tandasnya.
Hal senada turut dilontarkan oleh seorang peneliti BATAN, Edy Giri Rachmanputra. Edy merasa sudah saatnya Indonesia menjawab permasalahannya berasaskan sains. Tak heran jika ia sangat mendukung tawaran kerja sama SLRI dengan ITS. "Pembangunan kerja sama antar negara sangat penting terutama pemanfaatan teknologi," ujar peneliti nuklir itu.
Bak gayung bersambut, tawaran tersebut dijawab dengan antusias oleh dosen ITS. Seusai acara, terlihat beberapa dosen mulai membincangkan riset bersama tim SLRI. Atas respon baik tersebut tim SLRI berjanji akan mengadakan workshop reguler untuk menambah wawasan sivitas akademika ITS. (ven/pus)
Kampus ITS, ITS News — Dorong pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di Indonesia, Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus perluas kolaborasi dengan industri di berbagai sektor. Hal ini
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem riset yang unggul. Sejalan
Kampus ITS, ITS News — Informasi kehilangan barang di lingkungan kampus tentunya harus bisa diakses oleh seluruh sivitas akademikanya. Berangkat