Mahasiswa yang akrab disapa Josh ini mulai terjun ke dunia fashion saat ia rajin menulis mengenai tren fashion di blog pribadinya, jrachmawan.com. Berbagai tips, trik dan cerita mengenai fashion ia tuangkan ke blog tersebut. "Sebenarnya saya tidak bertujuan menjadi seorang model. Tapi karena hobi berpose di depan kamera, akhirnya saya terjun juga ke dunia fashion," ungkapnya seraya tersenyum.
Untuk mencari referensi tulisan blognya, ia pun berkeliling mengikuti fashion show yang diselenggarakan oleh agen pencari bakat. Beruntungnya, dari kebiasaan itu ia pun diajak melakukan test shoot oleh fotografer model untuk pertama kali. "Awalnya hanya untuk melengkapi blog fotografi aja. Tapi semenjak itu saya sadar bahwa industri fashion benar-benar menyenangkan," kenangnya ketika ditemui ITS Online, Kamis (10/9).
Semnjak itu, ia bertekad untuk mengembangkan bakat yang lebih. Akhirnya ia pun memutuskan untuk mendaftar ke sebuah agency model. Sayangnya, lamarannya sempat ditolak lantaran postur tubuh Josh yang kurang proporsional. "Dari penolakan itu saya berniat untuk membentuk tubuh menjadi lebih proporsional," ujar Josh.
Setelah menjalani proses pembentukan tubuh selama beberapa bulan, Josh mencoba peruntungan dengan mengikuti casting hair show oleh Rudy Hadisuwarno, pakar rambut terkemuka. Kali ini, keberuntungan berpihak padanya karena ia langsung diterima dalam casting tersebut. "Ini adalah peluang yang bagus untuk diterima di sebuah agency model," tegasnya. Ia pun akhirnya tak ragu saat memutuskan untuk mengikuti ajang Indonesian Top Model.
Saat ditanya mengenai alasan, Josh mengungkapkan bahwa keputusan itu dibuatnya karena ia pernah mengikuti kompetisi serupa. Sayangnya, saat itu ia belum berhasil menyabet juara pertama. "Kali ini Tuhan memberi kesempatan bagi saya untuk menjadi juara satu di tingkat propinsi dan melaju ke tingkat nasional pertengahan bulan September," ungkap mahasiswa angkatan 2012 ini.
Bagi Josh, Indonesian Top Model tidak hanya mencari sosok model Indonesia namun turut menjadi ikon tren anak muda sekarang. Ikon yang dimaksud adalah sebagai percontohan tren baik dari segi gaya hidup, tata busana dan tubuh ideal.
Berlatih Menata Rambut Sendiri
Salah satu pengalaman menarik dari lomba tersebut adalah Josh harus menata rambut dan menghias wajah sendiri. Menurutnya, pengalaman tersebut menambah daftar keahlian yang harus ia pelajari. Selama ini, ujarnya, para model biasa ditata dan dihias oleh para perias profesional. Namun, saat lomba berlangsung, ia diharuskan menata dan menghias keseluruhan tubuhnya untuk ditampilkan saat catwalk.
Beruntungnya, ia sempat belajar dan mengetahui sedikit cara menghias dan menata rambut dari penghias rambut dan perias yang menjadi temannya. Dari mereka, Josh mendapat gambaran untuk menata dan menghias wajahnya sendiri. "Saya berlatih tiap hari agar mendapatkan riasan wajah yang sesuai dan natural. Jadi tidak semuanya dikerjakan oleh penata rias profesional," terangnya.
Di akhir, Josh juga membagikan tips dan triknya agar bisa memenangkan perlombaan kepada ITS Online. Tips tersebut antara lain adalah menjadi diri sendiri, percaya pada kemampuan diri dan pantang menyerah. Selain itu, sebelum perlombaan peserta juga harus tahu kekuatan lawan. "Kita harus bisa tahu sisi mana yang bisa kita tonjolkan," tandasnya. (van/pus)
Kampus ITS, ITS News — Memberikan dedikasi terbaiknya dalam pengembangan riset dan pemberdayaan ilmu pengetahuan, kembali membawa dosen Departemen Kimia,
Kampus ITS, ITS News — Mengimplementasikan salah satu program yang disampaikan pada Pidato Rektor Awal Tahun 2025, Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meneruskan estafet kepemimpinan dalam lingkup fakultasnya. Dr Ing
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melahirkan doktor berprestasi, yakni Dr Muhammad Ruswandi Djalal SST