Seminar yang berlangsung di Gedung Rektorat ITS itu menghadirkan Sigit Haryadi, seorang peneliti sejarah. Sigit mengungkapkan, Kerajaan Majapahit masih menyisakan banyak misteri hingga saat ini. "Jejak peninggalannya yang bisa ditemukan di seluruh wilayah Indonesia dan Asia, ada dalam berbagai bentuk, seperti bangunan, pranata sosial budaya, senjata, buku, sastra, dan nyanyian," paparnya.
”Namun ada yang aneh dari kerajaan itu. Mengapa bangunan fisiknya tidak terlihat? Di mana sebenarnya letak kerajaan besar itu?” tanyanya menyelidik. Banyak hipotesis bermunculan terkait penyebab hilangnya wujud fisik kerajaan tersebut. Di antaranya karena bencana alam, seperti letusan dan banjir lahar Gunung Kelud, banjir Kali Brantas, banjir lumpur, serta peperangan.
Menariknya, ia menyajikan hipotesis yang berbeda mengenai runtuhnya Kerajaan Majapahit. Pria yang pernah menjadi guru kebudayaan di United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) itu berpendapat bahwa Kerajaan Majapahit sengaja dipendam atau disembunyikan. Pemikiran itu dilandasi oleh analisisnya terhadap kitab yang dibuat pada zaman Majapahit, legenda rakyat, nama dusun atau desa, nyanyian dan pertanda lainnya.
Hipotesis Sigit inilah yang menarik perhatian PSKBPI ITS untuk turut mengungkap eksistensi Kerajaan Majapahit yang terpendam. Menurutnya, ITS dengan teknologi Georadar yang dimilikinya akan mampu berkontribusi dalam mendeteksi keadaan di bawah tanah. "Dengan demikian, lokasi Kerajaan Majapahit yang sebenarnya akan terungkap," tegasnya.
Kepala PSKBPI ITS Dr Ir Amin Widodo MS mengatakan, banyak orang yang terkejut mengapa akademisi ITS berbicara mengenai Kerajaan Majapahit. Namun menurutnya, eksplorasi Kerajaan Majapahit tidak hanya berkutat mengenai arkeologi dan sejarah saja. "Kehebatan kerajaan tersebut dalam hal arsitektur bangunan, transportasi laut, dan kebudayaan juga patut kita pelajari," ujarnya saat ditemui ITS Online.
Saat ini beberapa laboratorium di ITS telah melakukan kajian cukup intensif terkait hal tersebut. Misalnya, laboratorium di Jurusan Arsitektur yang mempelajari arsitektur bangunan Kerajaan Majapahit dan Fakultas Teknologi Kelautan yang membuat desain kapal seperti yang digunakan kerajaan tersebut pada masa lampau. Tak hanya itu, Jurusan Geofisika juga banyak meneliti mengenai Geoarkeologi.
Pakar bencana Geologi itu mengungkapkan ITS dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur telah bekerjasama dalam membuat katalog peninggalan budaya dari penelitian tersebut yang selanjutnya akan dikomunikasikan kepada masyarakat. "Semoga hal ini bisa turut membantu sektor pariwisata dan industri kreatif di Jawa Timur," pungkasnya. (mis/pus)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menghadirkan berbagai kebijakan guna menciptakan lingkungan kampus yang
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus menunjukkan eksistensinya sebagai institusi yang konsisten menghadirkan inovasi berdampak
Kampus ITS, ITS News — Dalam rangka memperkuat kolaborasi antara Pemerintah Singapura dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Duta Besar
Kampus ITS, ITS News — Guna terus menciptakan lingkungan kampus yang aman, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi mengukuhkan