ITS News

Senin, 02 September 2024
12 September 2015, 15:09

Begal Berulah, Jangan Pulang Malam!

Oleh : Dadang ITS | | Source : -
Seluruh elemen kampus ITS harus berhati-hati dan tetap waspada. Tak diduga, begal kembali merajalela. Demi mendapatkan harta, mereka rela menebas mangsa dengan sabetan senjata.  Sabtu (12/9) dini hari, seorang mahasiswa Jurusan Teknik Sipil terkena ulahnya. Saat hendak pulang dari kampus, ia dihadang oleh delapan orang yang tak dikenalnya. Sasarannya jelas, yakni barang yang dibawanya beserta kendaraan yang sedang ditungganginya.
Sang begal memang tak punya hati, sebuah sabetan pisau mengena perutnya hingga dia tak kuasa melawan lagi. Beruntung masih ada dua orang mahasiswa yang menolong dan membawanya ke rumah sakit. Bahkan mereka masih sempat menangkap beberapa pelaku dan melaporkannya ke polisi.
Hal ini bukanlah kali pertama. Beberapa kali kejadian yang sama juga terjadi pada mahasiswa ITS lainnya. Meskipun dengan cara yang berbeda, namun jelas modus mereka sama. Bahkan beberapa waktu yang lalu ada teman saya yang dihipnotis hingga tidak sadarkan diri. Barang-barangnya pun lenyap dirampas. Wah, ini jelas berbahaya.
Bukan hanya soal begal, pencurian juga kerap terjadi di dalam area kampus. Beberapa barang berharga mahasiswa dan dosen kerap hilang dicuri orang. Mulai dari handphone, uang, laptop, barang elektronik lainnya, hingga kendaraan motor pun kerap mejadi santapan empuk sang pencuri. 
Fenomena ini begitu mengerikan, apalagi nyawa menjadi taruhan. Jelas hal ini perlu disikapi dan perlu dicarikan solusinya. Sebagai mahasiswa harus bisa menjaga diri masing-masing. Kalau tidak, bisa jadi hal yang sama akan menimpa kita.
Tindak kriminal terjadi bukan hanya karena niat jahat pelaku, tetapi juga karena adanya kesempatan. Kutipan tersebut memang benar. Kejahatan tidak akan terjadi jika tidak ada kesempatan. Mungkin kita tidak bisa mengubah niat si pelaku. Namun yang bisa kita lakukan adalah meminimalisir kesempatan bagi pelaku untuk berbuat kejahatan.
Untuk tindak pencurian di kampus maupun di area kos kita. Menjaga diri sendiri dan barang bawaan memang menjadi solusi yang tepat. Kita harus waspada meletakkan barang-barang kita. Baik itu di kamar, kelas, masjid, maupun tempat umum lainnya. Sering kali hal ini dianggap remeh sehingga maling dengan mudahnya mengambil barang-barang tersebut.
Sedangkan untuk tindakan begal. Ini hal yang sangat berbahaya. Hati-hati, waspada dan terus berdoa adalah solusinya. Tindakan konkret yang bisa kita lakukan adalah tidak pulang dari kampus hingga larut malam.
Pulang larut malam seakan sudah menjadi hal yang biasa bagi mahasiswa ITS. Tugas yang banyak hingga kegiatan atau rapat yang padat menjadi alasan mereka yang pulang ke kediamannya hingga larut malam. 
Kita tahu sendiri jika di atas pukul 23.00 hanya gerbang utama saja yang menjadi jalan satu-satunya untuk ke luar dari ITS. Sementara bagi mereka yang tinggal di daerah Keputih harus keluar memutar melintasi daerah yang sepi tempat di mana mahasiswa Teknik Sipil terkena begal kemarin. Bukan hanya daerah itu saja. Masih banyak daerah-daerah lain yang menjadi tempat operasi para begal untuk mencari mangsanya. Apalagi di tengah malam, itu sangat berbahaya. Apalagi bagi perempuan, mereka sangat rawan akan tindak kejahatan.
Alangkah baiknya jika semua mahasiswa ITS pulang sebelum semua gerbang ITS tertutup. Sehingga bisa lebih dekat dengan kediaman dan tidak perlu berkendara lebih jauh. Sebelum pukul 22.00 mungkin menjadi pilihan yang bijak. Karena di jam-jam tersebut jalanan masih relatif ramai. Kalaupun tugas belum selesai, lebih baik dikerjakan di kos-kosan. Jika rapat belum kelar, bisa dilanjutkan esok harinya. Jika masih ada urusan dengan orang, bisa diselesaikan di hari kemudian.
Namun, bila memang tidak bisa. Solusinya adalah jangan pulang sendirian. Untuk menghindarinya, bebarengan bersama teman sekelompok itu lebih aman. Meskipun memang tidak 100 persen aman. Tetapi paling tidak kita ada teman yang pulang bersamaan.
Oh iya. Satu lagi. Jangan mudah percaya dengan orang yang baru saja dikenal. Apalagi di jalanan. Jika kita pulang malam, lalu bertemu dengan orang atau anak kecil yang meminta untuk diantar pulang atau diantar ke suatu tempat, maka lebih baik kita antarkan saja ke kantor polisi. Karena bisa saja itu tindak penipuan yang membahayakan. Biar polisi yang mengantarkannya. Karena sering kali begal juga memakai cara yang demikian.
Bukan hanya dari mahasiswa. Alangkah baiknya jika hal ini juga diimbangi oleh kesigapan dari Satuan Keamanan Kampus (SKK) yang tengah bertugas. SKK kudu lebih meningkatkan kewaspadaannya tanpa batas. Sehingga pencuri tidak bisa bertindak bebas dan pelaku bisa segera diberantas.
Keamanan di kampus memang menjadi kewajiban bagi semua warga kampus. Namun SKK lah yang punya peranan penting di dalamnya. Yang perlu ditekankan adalah, sering-sering patroli dan sigap akan adanya sesuatu. Kalau bisa pintu gerbang belakang juga dibuka dan dijaga saja tiap malam. Sehingga mahasiswa tidak perlu memutar jauh saat pulang. Sehingg kesemptan begal untuk beraksi semakin berkurang. 
Sekali lagi, hal yang bisa kita lakukan adalah mengurangi peluang pelaku untuk bertindak kejahatan. Banyak cara untuk menguranginya, salah satunya seperti yang telah dibahas di atas. Ingat, Keamanan Anda tergantung pada diri Anda sendiri. Mari kita selalu berhati-hati, waspada, dan terus berdoa agar apa yang terjadi pada teman-teman kita tempo hari tidak terjadi pula pada diri kita. Aamiin
Teguh Julianto
Mahasiswa Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
Angkatan 2012

Berita Terkait