Prestasi yang didapatkan Eva ini merupakan hasil rapat panitia pemilihan tenaga kependidikan berprestasi tingkat institut tahun 2015. Sebelumnya, penghargaan yang sama telah ia terima pada tahun 2011 dan 2014.
Eva mengatakan pertama kali menjadi pustakawan berprestasi tingkat institut, ia meraih juara kedua. Namun berkat komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan terbaik, ia akhirnya berkesempatan menduduki peringkat pertama. "Tahun ini saya menjadi juara pertama untuk kedua kalinya," jelas Eva ketika dijumpai ITS Online.
Untuk meraih prestasi itu, ia mengaku hanya melakukan pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. "Yang membuat berbeda adalah prinsip hidup yang selalu saya pegang," tegasnya. Dalam hidupnya, ia berkomitmen menjadi orang yang senantiasa bermanfaat. Dengan bermanfaat, ia yakin mampu menjalankan pekerjaan sebagai salah satu bentuk ibadahnya.
Kebermanfaatan itu ia tunjukkan dengan banyak membantu mahasiswa yang berkunjung ke ruang baca tempatnya bekerja. Menurut keterangannya, meski jumlah buku disana lumayan banyak, kerap kali mahasiswa tidak menemukan buku yang mereka cari. Untuk mengatasi masalah itu, Eva membantu mencarikan softcopy buku tersebut melalui internet.
Pekerjaan itu tak hanya sekali dua kali ia lakukan. Bahkan, tak jarang ketika di rumah ia tetap menjelajah dunia maya untuk membantu mahasiswanya menemukan buku yang dimaksud. "Buku tersebut saya simpan dalam format pdf dan esoknya saya berikan pada mahasiswa yang bersangkutan," ungkap ibu tiga anak itu.
Meski demikian, Eva juga tak lupa dengan banyaknya tanggung jawab yang harus ia lakukan sebagai pustakawan. Ia tetap melakukan update buku dan data administrasi secara berkala. Ia juga mengadakan, mengelola dan melayani koleksi buku.
Dikatakan wanita penyuka musik itu, pekerjaannya sebagai pustakawan cukup ia nikmati. Kesehariannya tak pernah mengganggu waktunya untuk berkumpul bersama keluarga. Ia bahkan memiliki banyak waktu untuk mengasuh dan bermain dengan anak-anaknya.
Baginya, sesibuk apapun pekerjaan, setiap orang harus tetap bermanfaat. Banyak kesibukan dan pekerjaan tak menjadi alasan untuk menjadi orang yang hanya menguntungkan diri sendiri. "Kita harus banyak belajar untuk memberikan banyak manfaat untuk orang di sekeliling kita," pungkasnya. (ven/pus)
Kampus ITS, ITS News — Memberikan dedikasi terbaiknya dalam pengembangan riset dan pemberdayaan ilmu pengetahuan, kembali membawa dosen Departemen Kimia,
Kampus ITS, ITS News — Mengimplementasikan salah satu program yang disampaikan pada Pidato Rektor Awal Tahun 2025, Institut Teknologi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali meneruskan estafet kepemimpinan dalam lingkup fakultasnya. Dr Ing
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melahirkan doktor berprestasi, yakni Dr Muhammad Ruswandi Djalal SST