ITS News

Jumat, 01 Agustus 2025
21 Oktober 2015, 21:10

Material Baru, ITS Optimistis Juara KJI-KBGI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Meski pada 2014 ITS hanya mampu meloloskan tiga tim, namun pencapaiannya tidak bisa dianggap remeh. Sebab, ITS berhasil membawa pulang gelar juara umum pertama untuk KBGI dan gelar juara umum kedua untuk KJI. "Tahun ini, dengan empat tim yang lolos, diharapkan capaiannya akan mampu lebih baik lagi dari tahun lalu," ucap Aji Dicky Permana, Ketua KJI-KBGI 2015.

Hal yang berbeda di kompetisi tahun ini, dikatakan Dicky, sapaannya, adalah hadirnya material baru yakni canai dingin. Jika kemarin kategori yang diperlombakan adalah Kategori Jembatan Busur, Jembatan Rangka Baja, dan Jembatan Beton untuk KJI dan Bangunan Kayu untuk KBGI. "Maka material beton dan kayu digantikan dengan canai dingin," terang mahasiswa Jurusan Teknik Sipil ini.

Hal ini dibenarkan oleh Ketua KBGI Prasetyo Nur Hakikie ketika diwawancarai ITS Online. Menurutnya, dengan adanya penggunaan material baru, ini berarti membuka peluang bagi perguruan tinggi (PT) lain merebut posisi juara. Sebab, lanjutnya, masing-masing PT masih belum tahu sejauh mana kemampaunnya dibandingkan PT lain.

Lebih lanjut, Hakikie menjelaskan, beberapa tahun sebelumnya, tidak pernah ada pergantian matarial. Hingga tahun ini, untuk KBGI sendiri, bagian utama balok dan kolom yang semula dari kayu harus digantkan dengan canai dingin. "Istilah lainnya orang menyebutnya baja ringan," kata mahasiswa asal Blitar ini.

Hakikie pun tidak sungkan untuk menjelaskan karakteristik dari material tersebut. Ia menyebutkan, kalau baja biasa jika ingin dicetak harus dipanaskan dalam temperatur yang tinggi terlebih dahulu. Berbeda dengan canai dingin, untuk membentuknya harus didinginkan terlebih dahulu dalam bentuk lembaran-lembaran atau pun potongan yang kemudian dimasukkan ke mesin percetakan.

Material canai dingin, katanya, hanya dipakai untuk kolom dan balok saja. Untuk bagian lain seperti dinding, atap dan bagian-bagian penyusun bangunan lain tetap menggunakan kayu. "Kesulitannya mungkin di pengerjaannya. Sebab tidak lazim apabila canai dingin dan kayu bersatu membentuk konstruksi gedung. Apalagi untuk penyambungan dua material yang berbeda ini, cukup sulit," paparnya. (owi/mis)

Berita Terkait