ITS News

Kamis, 14 November 2024
27 Oktober 2015, 10:10

Ikrar Pemuda Indonesia yang Tak Bersuara

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pemuda hakikatnya adalah potensi besar yang dimiliki sebuah bangsa. Sebuah akar dari pohon peradaban bergantung dari kualitas bibit-bibit pemudanya. Sebuah Negara berkembang pun apabila memiliki aset berharga ini, akan mampu bangkit menjadi Negara maju. Masih ingatkan kita dengan kutipan dalam pidato Ir Soekarno yang begitu fenomenal: Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!

Tidakkah kata-kata tersebut merasuki sanubari dan mengalir dalam nadi kita, wahai pemuda? Betapa besar dampak pemuda bagi sebuah peradaban dunia. Ataukah hanya menjadi goresan tinta tak bermakna apa-apa yang sekilas tertera di buku paket sejarah kita sewaktu SD? Betapa miris nasib bangsa ini. Yang dulu kita berada di atas Malaysia pun, kini harus legowo tertinggal jauh dari Negara yang kita sebut tukang klaim budaya tersebut, bahkan di hampir segala aspek kehidupan. Mau tak mau, kita harus mengakui kekalahan.

Tapi jika kita tengok dengan kacamata proaktif, berapa banyak pemuda Indonesia generasi ini yang mewarisi darah juang pemuda-pemuda terdahulu? Turun aksi menyuarakan kesejahteraan rakyat kecil? Membuat karya yang mendunia? Menyabet emas dalam berbagai olimpiade internasional? Para remaja sebagai aktor penggerak perubahan? Masih banyak. Ya, masih banyak. Walaupun tak lebih banyak dari pemuda-pemuda yang menyia-nyiakan waktunya hanya sebagai mahasiswa biasa yang duduk terpana di bangku perkuliahan mendengar dosen mengajar.

Masih ada sebagian dari mereka yang dengan rela mendedikasikan waktunya, tenaganya, serta pemikirannya untuk Negara. Mereka yang namanya melejit hingga ke Barat, mereka yang berkarya dan mengepakkan sayap hingga ke kancah internasional, cukup mampu membuat Indonesia sedikit membusungkan dada.

Pemuda-pemuda hebat namun jarang ditemui tersebut dapat merubah paradigma masyarakat luas tentang kondisi Indonesia di era ini. Mari renungkan, tanyakan pada diri sendiri, sudahkah kita berkontribusi dan menjadi bagian dari mereka? Generasi muda pembawa perubahan? Ataukah kita sama sekali belum mampu memberi bukti bakti kita terhadap Ibu Pertiwi?

Masa depan bangsa ini ada dalam genggaman kita. Kita sebagai generasi muda saat ini. Pastikan kita adalah bagian dari 10 pemuda pilihan Bung Karno. Indonesia mengalami kemunduran bukan karena banyaknya pemuda yang rusak moralnya, melainkan karena diamnya para pemuda kontributif yang berpotensi menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa.

Riris Septi Arimbi
Mahasiswi Diploma Teknik Sipil
Angkatan 2014

Berita Terkait