ITS News

Selasa, 17 Desember 2024
04 November 2015, 15:11

Q-Care, Aplikasi Handal Pemanggil Ambulans

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Q-Care adalah aplikasi mobile besutan Satrio D Raharjo, Nuruddin Kamil dan Fatahillah Alvarisi. Aplikasi yang diunduh via playstore (sistem operasi Android,red) ini berfungsi untuk memanggil mobil ambulans dalam kondisi gawat darurat di kota Surabaya.

Cara kerjanya sendiri, pengguna tinggal menekan tombol panik yang muncul di layar, lalu sistem akan mengambil lokasi Global Positioning System (GPS) dan mengirim notifikasi ke rumah sakit terdekat. Setelah mendapat notifikasi, pengguna akan mengetahui dari mana mobil ambulans datang berikut estimasi waktu kedatangannya.

Satrio D Rahardjo, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) aplikasi ini, menjelaskan kegunaan aplikasi memang diperuntukkan untuk menciptakan sistem penanganan gawat darurat. Sistem tersebut agar terpadu dan terintegrasi dengan seluruh Rumah Sakit (RS) di Surabaya. "Penanganan kondisi gawat darurat juga akan lebih cepat dan tepat. Waktu respon ambulans juga akan meningakat," ujarnya.

Lanjut Satrio, kekuatan aplikasi ini sendiri terletak pada pencariannya yang cepat dan memudahkan pengguna untuk tidak perlu repot menyimpan nomor RS. Meski pencariannya cepat, aplikasi ini turut membutuhkan koneksi internet yang memadai. Hal itu, imbuhnya, berhubungan dengan lokasi GPS yang diambil aplikasi nantinya.

Dari segi eksternal, Satrio mengungkapkan, aplikasi ini merupakan pertama di Indonesia. Namun, penggunaan aplikasi berbasis teknologi yang belum mendapatkan perhatian masyarakat menjadi keresahannya. "Ada kecenderungan pengguna lebih memilih sebuah RS tertentu yang menjemput. Padahal RS tadi belum tentu yang terdekat," ungkap Mahasiswa Jurusan Teknik Industri ITS ini.

Untuk proyeksi selanjutnya, Satrio menerangkan akan melakukan pengembangan lebih lanjut. Saat ini, aplikasi sedang dikembangan bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo dan RS Bhayangkara Surabaya. Dalam jangka waktu tiga bulan, ia mengasumsikan aplikasinya sudah bisa digunakan oleh masyarakat Surabaya.

Selain itu, aplikasi ini juga sedang dalam tahap pencarian investor untuk mendanai lebih lanjut mengenai program yang akan dijalankan. Kerjasama dengan mitra kerja seperti RS, Puskesmas, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Instansi yang memiliki ambulans akan lebih ditingkatkan. "Di mana nanti akan diambil presentase untuk setiap ambulans yang berangkat," tandasnya.

Finalis 20 Besar The Nextdev

Satrio menceritakan, aplikasi ini juga terpilih sebagai 20 besar finalis kompetisi bergengsi tingkat Nasional, The NextDev. Ia dan tim berhasil menyingkirkan 400 peserta lainnya dari seluruh Nusantara untuk masuk ke dalam tahap final.

Menurut penuturannya, The NextDev adalah tema untuk Digital Creative Indonesia Competition 2015 yang diselenggarakan oelh salah satu operator seluler terkemuka di Indonesia. Dengan topik Smart City, aplikasi yang diikutsertakan harus dikembangkan dari permasalahan kota sampai pemecahan solusinya melalui penerapan teknologi.

Aplikasi tersebut menurut Satrio telah berbasis website atau pun mobile dengan platform yang tersendiri, seperti iOS, Android atau Windows Phone. Q-Care sendiri bersaing dengan kompetitor lainnya dalam salah satu sub tema yang disediakan yaitu E-Health.

Satrio menceritakan, setelah masuk ke dalam tahap finalis 20 besar tim lalu mengikuti bootcamp selama satu minggu. Bootcamp tersebut diperuntukkan untuk mendesain, mengembangkan dan menyebarluaskan aplikasi. Setelahnya tim akan melakukan presentasi di depan juri serta bertemu dengan para investor.

Hal-hal yang dinilai, lanjutnya, adalah kegunaan, kesesuaian tema, impact level, serta kesiapan produk. Meski kalah dalam kompetisi tersebut, Satrio berharap akan terus mengembangkan dan menjalin kerjasama dengan instasi kesehatan di Surabaya. "Karena Q-Care sendiri hadir untuk menjadi solusi di tengah masyarakat," tutupnya. (van/akh)

Berita Terkait