Pada kuliah tamu bertajuk How Engineer Works in Automotive Company ini, Jurusan Teknik Mesin ITS secara khusus mendatangkan General Manager PT Dharma Control Cable Indonesia, Agung Prabowo. Pada kesempatan tersebut, Agung mengutarakan kiat-kiat menghadapi persaingan bergabung dengan perusahaan otomotif.
Sebagai pembuka, Agung menjelaskan penyebab ketatnya persaingan di industri otomotif Indonesia. Saat ini, pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia masih dalam kategori baik. Dua di antara tiga orang Indonesia sudah memiliki kendaraan roda dua. Sedangkan untuk mobil, rasionya delapan belas banding satu.
Selain permintaan kendaraan bermotor yang cukup tinggi, faktor pemicu persaingan lainnya ialah gaji yang cukup besar. "Kita bukannya anti gaji rendah, tapi pro sejahtera," canda Agung. Akan tetapi, menurut Agung gaji besar juga menuntut kontribusi besar juga. "Best quality, lowest cost, dan shortest time lead. Itu yang kita tuntut," imbuhnya.
Pria berumur 45 tahun ini menambahkan, untuk menjadi seorang yang bisa bersaing kita harus memiliki keunikan tersendiri. Menurutnya, standarisasi dan pengembangan diri harus bertujuan untuk mempertajam dan memperkuat perusahaan. Hal itu ia jelaskan dengan menggunakan studi kasus PT Dharma Control Cable Indonesia.
Selain itu, untuk dapat bersaing di dunia kerja calon sarjana harus belajar menerapkan sistem just in time dalam kehidupannya. Hal itu dapat dilakukan dengan menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. "Nantinya, keuntungan akan datang sendiri," tegasnya. (n4/ali)
Kampus ITS, Opini — Peristiwa Isra Mikraj yang dialami oleh Rasulullah SAW mengandung pelajaran mendalam bagi umat manusia. Bagi
Kampus ITS, ITS News — Salah satu misi Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 yakni pendidikan berkualitas terus diselenggarakan
Kampus ITS, ITS News — Tim Kuliah Kerja Nyata dan Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Dorong pertumbuhan ekonomi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di Indonesia, Institut Teknologi