ITS News

Jumat, 10 Januari 2025
25 November 2015, 14:11

Berkat Eceng Gondok, Raih Juara Paper Internasional

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Marine’s Green Wave Environmental Care merupakan sebuah kompetisi paper internasional yang diselenggarakan oleh Sembcorp Marine Ltd. Alifa, salah satu anggota tim, menjelaskan ia dan rekan-rekannya memang berencana mengangkat permasalahan lingkungan di sekitar ITS sebagai tema paper. Pada saat yang bersamaan, sungai-sungai di sekitar kampus dipenuhi tumbuhan eceng gondok yang menghambat saluran drainase. 

Selain itu, keberadaan eceng gondok yang terlalu banyak juga sudah mengganggu kenyamanan warga. "Bahkan, dapat kita katakan sudah merusak estetika," ujar Alifa saat diwawancarai ITS Online. 
Senada dengan rekannya, Karina menambahkan bahwa keberadaan eceng gondok di sekitar ITS memang sangat mengganggu. Terutama ketika musim penghujan tiba akan mengakibatkan banjir di daerah kampus. "Dari situ lah muncul ide Eichornia Crassipes Exterminator Boat (ECE-B) untuk kami jadikan tema paper," ungkapnya. 
Lebih lanjut, Alifa menjelaskan bahwa konsep paper yang mereka usung ialah menciptakan sebuah kapal jenis amphibi pengangkut eceng gondok. Kelebihan dari kapal amphibi ini dapat bekerja di darat dan di perairan. "Jadi keuntungannya dapat langsung melakukan pembersihan eceng gondok di perairan yang rendah dan memindahkannya ke tempat pengumpulan di darat," jelasnya.
Karena dapat beroperasi di darat dan air, sehingga menurut Alifa ECE-B juga dapat menekan biaya operasional untuk pembersihan sampah eceng gondok. "Kapal ini juga ramah lingkungan karena gelombang yang ditimbulkan relatif kecil," tutur mahasiswa Jurusan Transportasi Laut ITS ini. 
Menuju Kompetisi Paper internasional 
Menurut Alfia, suksesnya paper ini berkat dukungan dan kerja keras dari berbagai pihak. Sebab, di tengah-tengah pengerjaan paper, mereka sempat putus asa karena jadwal kuliah yang padat. "Tim kami sempat berhenti mengerjakan paper ini, namun berkat dukungan dari jurusan, teman dan dosen pembimbing kami, Bapak Irwan Tri Yuniarto ST MT, akhirnya kami dapat menyelesaikannya," aku mahasiswa yang aktif di UKTK ITS ini.
Dalam jangka waktu tiga bulan sejak juli 2015, akhirnya pembuatan paper tersebut dapat selesai. Hasilnya di luar dari espektasi yang mereka perkirakan. Menurut Alifa paper yang mereka buat mampu menyisihkan ratusan paper dari universitas-universitas ternama Asia, seperti Singapore Politeknik dan Nanyang Technology University. "Kami benar-benar tidak menyangka bisa menjadi juara tiga dan meraih predikat best presenter," ucapnya.
Penganugerahan hadiah dari kompetisi ini sendiri baru akan dilakukan pada Januari tahun depan. Pada saat itu, hadiah akan diberikan langsung oleh Masagos Zulkifli, Menteri lingkungan dan Perairan Singapura. Setelah ini, Alifa dan rekan-rekannya sepakat untuk terus berkarya menciptakan paper yang lebih bermanfaat. Ia pun berharap, paper-paper selanjutnya yang mereka buat dapat mendatangkan prestasi yang lebih membanggakan. (n1/ali)

Berita Terkait