ITS News

Kamis, 14 November 2024
28 November 2015, 21:11

Ketika Mahasiswa Kekinian Butuh Bahasa Inggris

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Bahasa adalah adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Menurut Plato, bahasa pada hakikatnya ialah suatu pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan nama benda atau sesuatu dan ucapan yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulutnya.

Di dunia ini, terdapat bahasa yang beraneka ragam, yakni berkisar antara 6.000-7.000 bahasa. Namun untuk dapat berkomunikasi dengan warga dunia, bahasa inggris digunakan sebagai bahasa internasional. Kemampuan komunikasi menggunakan bahasa Inggris yang memadai merupakan syarat atau keharusan dalam era modern mengingat fungsinya sebagai bahasa pergaulan internasional. Yang menjadi persoalan sekarang, seiring perkembangan zaman, kemajuan teknologi dan era globalisasi, bahasa Inggris telah menjelma menjadi sebuah kebutuhan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Efek bahasa Inggris merambah ke berbagai sendi kehidupan memunculkan fenomena tidak menggunakan bahasa Inggris dikatakan kurang populer. Fenomena tersebut juga memunculkan dampak positif untuk istilah ‘mahasiswa kekinian’ . Jika yang terlintas di pikiran anda bahwa mahasiswa kekinian adalah mahasiswa yang selalu pergi dengan gadget, dengan pakaian trendy, dan kebiasaan hedonisme, maka anda salah. Saat ini, sebutan ‘mahasiswa kekinian’ diperuntukkan pada mahasiswa yang juga menerapkan bahasa inggris dalam kesehariannya, baik dalam percakapan, penggunaan teknologi, dan aktivitasnya.

Bahasa inggris saat ini menjadi kebutuhan tersendiri bagi ‘mahasiswa kekinian’, karena bahasa inggris digunakan sebagai bahasa pengantar untuk berkomunikasi sesama mereka. Namun, yang menjadi  masalah terbesarnya adalah hanya sedikit mahasiswa yang mahir dan menguasai bahasa inggris dari jumlah total mahasiswa Indonesia sekitar lima juta orang dan mau mengaplikasikan kemampuan bahasa inggris seperti layaknya ‘mahasiswa kekinian’. 

Arus globalisasi yang mempengaruhi setiap waktunya, menuntut setiap orang untuk mampu berkomunikasi menggunakan bahasa inggris, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan mendatang. Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin masyarakat Indonesia mampu berkomunikasi menggunakan bahasa inggris jika mahasiswa yang notabene adalah tonggak perubahan bangsa masih sangat minim dalam kemampuan berkomunikasi bahasa inggris dan mau mengaplikasikannya?

Salah satu solusi untuk mengahadapi permasalahan MEA dan globalisasi ialah meningkatkan populasi ‘mahasiswa kekinian’ di setiap kampus di Indonesia. Karena dengan semakin banyaknya ‘mahasiswa kekinian’, maka akan semakin banyak mahasiswa yang mengaplikasikan kemampuan bahasa inggris di kesehariannya. Apalagi mengingat peran fungsi mahasiswa sangatlah diperhitungkan dalam kemajuan negara.

Maka dari itu, baiknya sebagai mahasiswa untuk menerapkan dan mengasah kemampuan bahasa inggis di kesehariannya. Lets’s do practice. Ayo mulai berkomunikasi dengan bahasa inggris, agar dapat membantu negara Indonesia.

Angelina Naibaho

Mahasiswi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Angkatan 2014 

Berita Terkait