ITS News

Senin, 18 Agustus 2025
23 Desember 2015, 15:12

Ini Smart City Cetusan Dosen Elektro ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam konsepnya, Endroyono memilih pemanfaatan teknologi informasi sebagai sarana untuk mengelola sebuah kota. Ia menilai bahwa dengan menggunakan bantuan teknologi informasi, fungsi kota sebagai pelayan publik akan berjalan lebih efektif. Sebab hal tersebut akan memudahkan sistem pengawasan dan operasional sehingga dapat menciptakan kualitas kehidupan sosial kemasyarakatan yang baik.

Sementara itu, konsep Smart City sendiri memiliki enam pilar dalam pewujudannya. Enam pilar tersebut yaitu smart economy, smart living, smart environment, smart people, smart governance, dan smart mobility. Dalam hal ini, Tim ITS akan berfokus pada platform smart transportation yang merupakan cakupan dari smart mobility. Dengan tinjauan bahwa hal tersebut akan berpengaruh untuk mewujudkan lima pilar lainnya.

Salah satu bentuknya yakni dengan pengoptimalan lalu lintas. Endroyono menilai jika mobilitas kota lancar, lanjutnya, maka efisiensi pergerakan warga menjadi lebih tinggi. Sehingga hal tersebut akan berdampak pada laju perekonomian yang meningkat, rasio kemacetan yang berkurang dan tingkat polusi yang menurun. ”Jadi pengaruhnya akan meluas, tidak hanya di satu bidang saja” jelasnya.

Tak main-main, ia juga menjelaskan bahwa proyek Smart City masuk dalam kategori penguatan Inovasi. Sehingga penelitian yang dilakukan bukanlah penelitian dasar, tetapi masuk dalam Technology Readiness Level (TRL) dengan nilai tujuh hingga sembilan. Pada level ini prototype hardware dan software harus sudah ada dan siap diproduksi. "Bila semua berjalan lancar, konsorsium dapat dimulai awal tahun 2016. Sedangkan akhir 2016 diharapkan mulai merealisasikan prototipe yang siap diproduksi.’’ ujarnya.

Prototipe yang terkait diantaranya adalah teknologi sensor, on-board unit (OBU) pintar, dan jaringan sensor serta protokol teknologi telekomunikasi dan konvergensi. Tak ketinggalan data-center dan big data, perangkat lunak berbasis sistem ekspert dan artificial intelligent, serta perangkat lunak manajemen armada dan manajemen revenue untuk transportasi terpadu juga harus segera dipersiapkan.

Terapkan di Surabaya

Menyoal mengenai di mana konsep Smart City ini akan mulai diterapkan, ia menyatakan bahwa Surabaya adalah kota yang tepat. Kota Surabaya dinilai sudah menerapkan sistem lalu lintas pintar yaitu Surabaya Intelligent Transport System (SITS). SITS berupa pengendalian lalu lintas cerdas yang berpusat di control room Bratang.

Selain itu, Surabaya juga diakui sebagai Smart City terbaik nasional dan kota dengan tingkat polusi terbaik kedua nasional. "Melihat hal itu, Surabaya mulai bisa dijadikan laboratorium karena sudah terbiasa melakukan sesuatu dengan konsep sejenis. Jika berhasil, konsep ini kemudian akan diarahkan ke kota kota sedang dan kecil," tukasnya mantap.

Ia menambahkan bahwa, selain bidang Telekomunikasi Multimedia di Jurusan Teknik Elektro, program studi Teknik Multimedia dan Jaringan juga akan terlibat dalam pelaksanaan konsep ini. Bahkan tidak menutup kemungkinan bidang Sipil Transportasi juga ikut digandeng.

Terakhir, Ia berharap ITS bisa memberikan wadah untuk pengembangan riset dan penelitian terkait Smart City. "Wadah untuk belajar menyelesaikan masalah-masalah besar yang tidak hanya membicarakan teknis, tapi juga regulasi dan model bisnis, itu yang menjadi mimpi saya," tukasnya kepada ITS Online. (mei/ao)

Berita Terkait