ITS News

Senin, 02 September 2024
07 Maret 2016, 11:03

Ikut Banyak Organisasi Agar Dibilang Aktivis?

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Ya, memang setiap generasi memiliki cara tersendiri untuk berkontribusi bagi negeri. Ada masa dimana suara di bungkam, hingga aspirasi pun harus dipendam dalam-dalam. Ada yang dengan gamblang memberi kritikan hingga ia ditahan. Ada pula yang dengan nekat turun ke jalan sambil berteriak lantang. Semua itu pilihan. Tapi orang sukses tak memilih diam.

Menjadi sebuah hal yang keren untuk bisa menyandang predikat sebagai seorang aktivis. Julukan bagi mereka yang aktif berorganisasi. Tak ayal, banyak mahasiswa berlomba-lomba untuk aktif di banyak organisasi intra maupun ekstra kampus. Namun, justru hal inilah yang membuatnya ‘keteteran’ amanah, bahkan menomor-duakan nilai akademis. Inilah hal yang saat ini banyak terjadi di sekitar kita.

Mari sejenak berkontemplasi, apa tujuan kita berorganisasi? Memberi kontribusi atau sekedar mencari sensasi? Menambah pengalaman atau sekedar mencari kawan? Memang itu semua hak pribadi kita. Tapi apakah kita telah cukup memiliki ideologi yang kuat?

Berorganisasi memang penting untuk kita belajar memanajemen waktu dengan baik. Tetapi, jika organisasi yang kita ikuti tak relevan dengan tujuan dan passion yang kita miliki, untuk alasan apa lagi bagi kita untuk terus bertahan? Jika pemikiran kita sudah tak dibutuhkan, kehadiran kita sudah tak dinantikan, untuk apa terus melanjutkan? Fokus hanya pada satu organisasi namun bisa memberi kontribusi, jauh lebih baik ketimbang hanya ‘mengoleksi’ sertifikat organisasi semata.

Penting bagi kita untuk tawazun (seimbang, red) dalam nilai akademik maupun organisasi. Mendahulukan apa yang menjadi kewajiban, mengutamakan apa yang telah di prioritaskan, dan mengesampingkan apa yang tak terlalu dibutuhkan. 

Karena sejatinya bukanlah kita yang mencari amanah, tapi amanah yang mencari kita. Dan jika amanah tidak bersama kita, maka ia akan bersama selain kita. Dan sudah semestinya kita menerapkan apa kata pepatah, untuk mencintai apa yang kita kerjakan, dan mengerjakan apa yang kita cintai.

Riris Septi Arimbi
Jurusan Diploma Teknik Sipil
Angkatan 2014

Berita Terkait