Sedari kecil sampai menjadi seorang vokalis band, Rere tinggal bersama kedua orang tua angkatnya. Ia tak pernah melihat sosok ibu yang melahirkannya. "Saya ingin terkenal biar bisa ketemu orang tua kandung saya," ungkap perempuan yang mengaku pernah terobsesi menjadi seorang penyanyi dan sempat mengikuti audisi Indonesian Idol itu.

Rere pertama kali bertemu dengan ayahnya ketika kelas satu SMA. Saat Rere menanyakan keberadaan ibunya, sang Ayah hanya memberikan Rere secarik kertas bertuliskan alamat. "Ayah menyuruh saya mencari ibu di Jakarta," kenang perempuan yang menjadi pemeran utama film Tausiyah Cinta itu.

Berkeliling Tanjung Priuk berdua dengan temannya, Rere akhirnya berhasil menemukan alamat yang diberikan sang Ayah. "Saya dan teman saya ngetuk pintu. Salam sampai tiga kali nggak ada yang jawab. Pas saya mau balik, ada ibu-ibu keluar dari dalam rumah," ujarnya.

Setelah berkenalan, perempuan paruh baya tersebut lantas menangis di pundak Rere. "Beliau bilang bahwa ibu saya sudah meninggal sejak 2006 lalu," tuturnya. Tak ayal hal ini membuat Rere menangis hingga nyaris tak sadarkan diri kala itu. Pupus sudah harapannya bertemu ibu kandungnya.

Singkat cerita, hal itu lah yang kemudian menjadi titik balik dalam hidup seorang Rere. Beruntungnya, ia memiliki teman yang senantisa mengajaknya menjadi lebih baik. "Pada saat itu, saya diajak mentoring, halaqah, pelan-pelan belajar menutup aurat, dan sebagainya," jelasnya. Sejak saat itu ia meninggalkan profesinya sebagai seorang penyanyi.

Baru beberapa tahun bertemu dengan ayah kandungnya, Rere harus rela ditinggal pergi sang ayah menuju sang pencipta satu tahun yang lalu. Namun ia percaya, ketika seseorang meninggalkan yang lain karena Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. 

Rere juga berpesan kepada para peserta yang hadir untuk memberikan kado terindah bagi orang tua mereka. "Kado terindah buat orang tua kita bukanlah sebuah prestasi tinggi, rumah mewah, atau pun mobil mewah. Melainkan menjadi anak yang saleh," tandasnya. (mbi/mis)