Hal penting untuk membangun Indonesia adalah masyarakat Indonesia harus memaknai betul bahwa dirinya adalah pemilik negera ini. "Bukan hanya bilang cinta Indonesia tapi ketika disuruh membangun tidak mau. Akhirnya bangsa lain yang masuk ke Indonesia membangun Indonesia untuk kepentingan mereka," Ujar Prof Ir Mukhtasor M Eng PhD, Guru Besar Teknologi Kelautan ITS pada acara Public Figure On Talk, Sabtu (23/4)
Ia memaparkan bahwa ada beberapa norma dalam pembangunan. Meliputi pembangunan untuk manusia dan masyarakat, upaya peningkatan kesejahteraan, kemakmuran, produktivitas dan menghapus ketimpangan. Dan yang selanjutnya adalah pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Tentunya Indonesia punya mimpi yang ingin diwujudkan setelah 100 tahun merdeka. Seluruh rakyat Indonesia memiliki akses listrik, ketahanan pangan dan energi, sumber daya manusia yang unggul dalam persaingan regional dan global. Selain itu Indonesia juga ingin menjadi negeri yang berbasis energi bersih. "Untuk itu perbaikan-perbaikan harus dimulai dari kalian sebagai mahasiswa sekarang," pungkasnya.
Tantangan utama pembangunan adalah jumlah penduduk yang semakin meningkat tiap tahunnya. Namun hal tersebut bisa menjadi suatu modal besar, ketika saat ini jumlah penduduk usia kerja merupakan jumlah terbanyak. "Dampaknya ada dua, pemudanya pintar dan didukung oleh ekonomi dan pendidikan yang baik akan membawa Indonesia untuk maju. Atau sebaliknya yang akan mengacaukan Indonesia," tukas pria yang menempuh studi doktoralnya di Memorial University of Newfoundland (MUN).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung tidak diimbangin oleh persen deplesi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sehingga terjadi kesenjangan yang semakin meningkat. "Yang kaya semakin kaya, dan yang miskin makin miskin juga merupakan sebuah tantangan," ujarnya.
Selain itu, menurutnya, pembangunan Indonesia juga tidak boleh melupakan jati dirinya sebagai negara maritim. Apalagi saat ini pemerintah tengah gencar-gencarnya untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Ciri sebagai poros maritim adalah berkontribusi dalam peradaban maritim dunia, berperan dalam global supply chain sistem, diplomasi, dan kebijakan maritim dunia.
Syaratnya jelas, yakni dengan aktif menjadikan laut sebagai sumber kehidupan dan pengidupan yang dikelola secara optimal dan berkelanjutan. Ia menambahkan, sumber ekonomi Indonesia maritim yang dapat dikelola diantaranya adalah perikanan, industri bioteknologi untuk bahan pangan dan farmasi, energi migas di laut dan energi laut, transportasi laut, dan jasa kelautan. (mei/guh)
